Warga Sipoltong Merana, Kementerian PUPR Minim Empati

Dairinews-Sipoltong
Penduduk Desa Sipoltong Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi Sumatera Utara didera langganan banjir. Charles Hutauruk (41) kepada wartawan, Selasa (30/8/2016) mengatakan, seratusan kepala kelarga di sana selau merasa khawatir. Asal hujan deras, air di drainase meluap lalu menggenangi rumah masyarakat.

Dijelaskan, luapan air sepanjang 4 kilometer mulai dari Desa Pangaribuan tumpah ke Sipoltong. Padahal, saluran permanen tak tersedia. Lantaran sebagian kediaman berposisi di bawah permukaan aspal, rumah pun jadi sasaran luapan.

Diterangkan, saat hujan deras, aliran air mirip sungai besar. Dinding parit berupa tanah tebing-pun terkena erosi. Akibat gerusan selama 4 tahun, beberapa rumah dilanda bahaya. Ukuran parit kian melebar dan mendekat ke rumah. Kediaman Peni Tobing hanya berjarak 30 sentimeter dari bibir tebing.

Menurut Hutauruk, sosialisasi oleh Kementerian tidak dilakukan menjelang peningkatan kualitas jalan dari lebar 4 meter ke ukuran 7 meter lebih. Bayangan penduduk, pemerintah pusat telah membuat perencanaan matang sehingga tidak menyusahkan rakyat. Belakangan, prakiraan itu malah meleset.

“Asal hujan, keluarga pada panik. Bila langit gelap, rame-rame pulang dari ladang menyiasati banjir” kata Hutauruk. Drainase yang dulunya tersedia, sudah tertutup. Hutauruk mengutarakan, sebenarnya, bukan tak ada pejabat dari kampung itu. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber daya Air Lasmaduma Tobing serta Herlina Toning Kepala Dinas Pertanian berasal dari Sipoltong. Makam ayahnya juga di sana. Mertuanya si Lasma juga ada di sini. Malah, dia pernah menengok luapan saat pulang tetapi kemudian tutup kaca mobil. Jadi, mau dibilang apa? Peni Tobing itu juga masih famili dekat. Kalianlah yang terjemahkan.

Batu Tarigan (27) menambahkan, drainase butuk juga mengakibatkan kerusakan jalan. Tepian hotmix hancur berantakan dan berkeping-keping. Di titik tertentu, badan jalan tinggal dua per tiga. Bahkan, ada yang berliang. Dua minggu lalu, pasangan suami istri terkena kecelakaan terperangkap di lobang saluran.

Anggota DPRD Kabupaten Dairi fraksi partai Golkar daerah pemilihan Kecamatan Tigalingga, Gunung Sitember dan Tanah Pinem , Charles Tamba dan Budi Ginting mengatakan, responsifitas Kementerian PU melalui Badan Pelaksana Jalan Nasional Sumut dirasa minim. Persoalan sudah berlarut-larut namun penanganan tak kunjung dilaksanakan. (D01)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.