Junimart Ketemu ‘Dongan Saparmeaman’

Dairinews.co-Sidikalang

Anggota Komisi 3 DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Junimart Girsang bertemu ‘dongan saparmeaman’ (teman di masa kana-kanak-red) di  Lapo Situmeang di jalan FL Tobing/ Barna Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara,  Rabu (10/09/2018).

Hotman Nainggolan  adalah teman sekolah di saat SD sementara Panggabean penduduk jalan 45 adalah abang kelas. Bincang ringan itu turut dihadiri guru SMAN 1, Johnny Siregar dan Situmeang guru SMPN 1 Sidikalang.

Ceritanya, usai jiarah ke makam ayahanda  RKY Munthe di Jalan Sakti, Junimart menyisihkan waktu guna mendengar aspirasi sopir angkot. Pertemuan diawali keluhan pengemudi, Rafles Hutabarat dan rekan seputar keinginan memperoleh SIM dengan biaya  resmi. Rafles kemudian memaparkan bahwa mereka bikin ‘julo-julo’ dengan setoran Rp10 ribu per minggu. Uang itu  bisa dipakai buat beli ban, ganti oli dan lainnya.

Tak lama berselang, angkot trayek 63 jenis Grandmax melintas di depan mereka. Eh..ternyata, minibus itu dikemudikan Hotman Nainggolan.

“Tu son jo satongkin” pinta Rafles ke arah Hotman. Usai mengantar penumpang, Hotman bergabung bersama teman dan warga.

Hotman  bercarito, di masa kanak-kanak, Junimart dikenal sebagai penyanyi hebat. Talentanya luar biasa. Kalau urusan ke pantas, jangan ditanya. Mentalnya paling kuat dan suaranya memikat hati.

Hotman mengungkap, Junimart adalah sosok petarung. Bahkan tukang berkelahi. Apalagi, tubuhnya jangkung. Suatu waktu, Junimart berantem atau dulu disebut ‘martumbuk’. Tetapi tangannya disayat pakai benda tajam.

Junimart Girsang dan Hotman Nainggolan

“Masih berbekas, kan?” tanya Hotman ke arah Junimart. Sementara itu, Juniver Girsang dikenal  sebagai pemain bola handal bersama Bang Kede yang kini buka warung di seberang Balai Budaya.

Junimart menyebut,  menyelesaikan pendidikan SD dan SMP di Sidikalang.  Jenjang SMA diselesaikan di bandung dan kuliah fakultas hukum du Universitas Parahyangan. Dia mohon doa masyarakat kiranya  tetap diberi mendapat pada pemilu 2019 mendatang.

Percayalah,  kalau caleg  bagi-bagi uang untuk dapatkan kursi dewan, setelah duduk, tak mau dekat dengan rakyat. Kita harus berani melawan praktik kotor sedemikian. Dijelaskan, kendati memiliki suara 16 ribu pada pemilu lalu, dia punya kebanggaan tersendiri kepda rakyat Dairi. Sebab, masih banyak warga punya komitmen memilih tanpa money politics.

Sebaliknya, ada juga keanehan. Caleg  tanpa baliho serta tidak punya hubungan emosional kuat, bisa meraih suara  sampai 18 ribu. Dia tak dikenal dan bukan putra dairi, tetapi mengunpul suara tertinggi.

Junimart menyebut, telah berupaya membuktikan kepedulian ke kampung halaman. Diantaranya membantu pengurusan SIM abang becak, bantuan hukum tanpa bayaran dan banyak lagi.

Junimart adalah kebanggaan masyarakat Dairi. Mata masyarakat tertuju ke Junimart  khususnya saat sidang pelanggaran kode etik Ketua DPR Setya Novanto. Sering tampil di media menjadi motivasi bagi warga agar bekerja keras menyekolahkan anak, kata  Siregar.

John Purba penduduk Desa Sumbul Kecamatan Berampu menyebut, Junimart memang beda. Oknum dewan lainnya,  biasanya tutup kaca mobil setelah menang.  (D01)

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.