Tak Tepati Janji, Wali Kota Meksiko Sudah 3 Kali Dipaksa Berbaju Wanita

Mexico City – Seorang Wali Kota di Meksiko ‘dihukum’ warganya karena tidak memenuhi janji kampanye, dengan dipaksa berpakaian wanita di depan umum. Ternyata ‘hukuman’ semacam ini sudah tiga kali diterima oleh Wali Kota yang sama.

Seperti dilansir media lokal, Mexico News Daily, Rabu (7/8/2019), warga kota San Andres Puerto Rico memaksa Wali Kota Javier Sebastian Jimenez Santiz dan seorang pejabat lokal lainnya, Luis Ton, memakai pakaian tradisional wanita dan memaksa mereka untuk mengemis di jalan raya San Cristobal-Ocosingo, pekan lalu.

Jimenez merupakan Wali Kota Huixtan, yang terletak di negara bagian Chiapas, Meksiko bagian selatan. San Andres Puerto Rico merupakan salah satu wilayah di Huixtan.

‘Hukuman’ semacam itu diberikan kepada Jimenez karena dia dianggap gagal memenuhi janji-janji kampanye, yang salah satunya untuk mengalokasikan dana sebesar 3 juta Peso (Rp 2,1 miliar) bagi pembangunan sistem perairan di kota tersebut. Keluhan-keluhan warga lainnya terkait layanan publik setempat.

Laporan Mexico Daily News menyebut praktik mendandani pejabat pria dengan pakaian wanita menjadi cara khusus untuk mempermalukan mereka karena melanggar janji terhadap konstituen mereka. Praktik semacam ini, menurut Mexico Daily News, sudah menjadi tradisi lokal di negara bagian Chiapas.

Mexico Daily News dalam laporannya menyebut bahwa Jimenez sudah ketiga kalinya mendapatkan ‘hukuman’ semacam ini.

Pada April lalu, Jimenez pertama kali didandani menjadi wanita oleh warga di wilayah La Era, yang masuk dalam wilayah kota Huixtan. Momen kedua terjadi di wilayah San Lazaro Chili.

Hukuman-hukuman itu diberikan warga kedua wilayah yang marah kepada Jimenez karena dia tidak juga mengunjungi dua wilayah itu, meskipun dia sudah menjabat sebagai Wali Kota selama setahun penuh.

Selain memberikan ‘hukuman’ terbaru untuk Jimenez, warga setempat juga mendorong pemerintah negara bagian untuk menyelidiki Jimenez atas dugaan mencuri uang rakyat. Jimenez dan Ton, bersama dua pejabat lokal lainnya, dilaporkan disandera oleh warga San Andres Puerto Rico sejak Jumat (2/8) lalu dan baru dilepaskan pada Selasa (6/8) waktu setempat. Mereka bahkan diarak keliling kota setelah didandani dengan pakaian wanita. (Sumber: www.detik.com)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.