Terdampak Corona, Loide Lumban Gaol dan Keluarga Ersina Makan Ubi

Dairinews.,co-Sidikalang

Ingat kisah tragis Loide  boru Lumban Gaol (51) beralamat di Jalan Tsanawiyah Kelurahan Kuta Gambir Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara?

Tepat 5 Februari 2020 lalu, ibu rumah tangga ini kehilangan putra tunggalnya, Samuel Pandapotan Nainggolan (14) siswa SMP HKBP Sidikalang.  Si buah hati tewas di tangan teman sekelas akibat berkelahi. Sementara suaminya berpulang tahun 2017.

Dulunya, ibu rumah tangga ini bekerja sebagi buruh tani dan hari tertentu mengerjakan  lahannya terbilang tak seberapa.

Hingga kini, dia belum pernah menerima bantuan pemerintah pasca wabah virus corona. Dia hanya memperoleh kucuran Program Keluarga Harapan (PKH) berupa  beras  8 kilogram, ayam 1 ekor, ikan mujahir 1 kilogram, telor 11 biji ditambah uang Rp150 ribu. Ukuran pemerintah pusat itu direalisasi,  Selasa (21/4/2020) pekan kemarin.

Belum pernah dapat bantuan terkait corona, kata dia dengan  wajah lesu. Dirinya menerima empati dari pengurus gereja HKBP 1 berupa beras 5 kilogram.

Ersina boru Simarmata (41) menerangkan, memutuskan  tinggal bersama  Loide pasca wafatnya  Samuel. Itu demi memberi semangat kepada keluarga tersebut.

Kalau tidak ditemani, terkadang sepertinya kehilangan harapan.  Sering lupa dan menghayal. Sesekali, pergi ke makam meratapi kepergian putranya.

Ersina menjelaskan, dia berteduh bersama  6 anaknya di kediaman Loide. Ersina juga menerima PKH dengan porsi serupa. Dipastikan, tidaklah mungkin beras sebanyak 16 kilogram sanggup menutupi  kebutuhan 8 orang.

Menyusul  wabah covid, Ersina menyebut, sering makan ubi pengganti nasi. Beruntung, ubi kayu banyak ditanam. Dulunya, tetangga masih memberi ruang buat kerja upahan dihargai Rp50 ribu per hari. Sekarang, peluang tersebut tertutup. Warga sekitar sangat jarang ke ladang.

“Nungnga mangkolangi be mangan. Sipata gadong nama ni pangan asa marisi siubeon” kata Ersina.

Himbauan di rumah aja, terkesan tak disertai jalan keluarga. Entah apa yang akan dimakan kalau tetap di rumah.

Diutarakan, kalaupun curhat ketetangga atau lingkungan, toh tak ada solusi. Masing-masing juga mengeluh. Dia mendengar adanya bantuan beberapa pekan lalu di kantor lurah. Entah kenapa, walau miskin, keluarga ini tak turut kebagian.

Ketua DPC PDIP, Resoalon Lumban Gaol berpandangan,  Pemkab Dairi terkesan lamban dalam penanganan covid dan dampak.  Daerah lain sudah menyalurkan bantuan pangan dan biaya hidup. Tetapi di daerah ini belum juga direalisasi. Banyak donasi beras diterima namun belum diketahui dikemanakan.

Terpantau,  banyak beras dan desinfektan ditumpuk  gudang logistik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid di kantor Bupati jalan Sisingamangaraja Sidikalang.

Ketua Pokja Logistik, Dekman Sitopu  mengatakan, stok beras yang tersedia diarahkan untuk  keluarga orang dalam pemantauan (ODP) dan orang tanpa gejala (OTG).

Memang itu mau dibagi, kata Dekman. Kalau menyangkut ada warga sudah makan ubi, tanya ke Pak Manik, selaku Sekretaris Gugus  Tugas.

Sahala Tua Manik belum berhasil diminta tanggapan. Telepon tidak menjawab. (D01)

 

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.