Awas… Orang Diduga Gila Bawa Parang
Dairinews-Sidikalang
Jumlah penderita gangguan jiwa kian banyak di Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Terpantau, tingkahnya macam-macam. Ada yang kerjanya mendatangi restoran dan pertokoan dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Baunya minta ampuuuuun…. Celananya sobak-sobek hingga sesekali, bagian terlarang di bagian depan muncrat dari celah bocoran celana. Entah bagaimana ceritanya, dia pernah terlihat jalan kaki di Tinada Kabupaten Pakpak Bharat tetapi balik lagi ke Sidikalang.
Entah kerja malas atau ada gangguan ingatan, ada pula beraktivitas hanya minta uang lima ribu rupiah. Yang satu ini, kerap mangkal di keramaian. Diantaranya mengambil lapak di SPBU dan restoran serta onan (pasar-red).
“Lima ribu jo tulang…lima ribu jo tulang” kata dia . Pria melangkah jauh keliling kota. Selain itu, beberapa pria kerap tertengok mengisap plastik diduga berisi lem memiliki bau mirip narkoba. Tatapan matanya tampak tajam dan menakutkan. Belakangan ini, ada juga yang kerjanya jalan –jalan dan sesekali berlari di lintasan jalan Sisingamangaraja Sidikalang hingga Sitinjo. Malah, ada yang pernah tampil bugil di ruang terbuka di depan rumah penduduk.
Sementara itu, seorang pria renta berjalan perlahan di depan bank di jalan Sisingamangaraja Sidikalang. Ia memegang parang warna karatan. Sebelumnya, pemilik toko menyebut, tak berani menegur lantaran parang tadi.
Sopir angkot trayek 63 jurusan Sitinjo menyebut, seseorang sering melempar batu ke mobil ketika amarah memuncak.
“Mabiar ma iba dah..Sotung pucca kaca ni mobil on di denggur” kata pengemudi. Sopir itu menyebut, seorang pemuda mengalami gangguan saraf akibat sering menghisap lem.
Wakil Ketua DPRD, Benpa Hisar Nababan mengatakan, pemerintah perlu mengambil langkah persuasif sebelum ada korban jatuh. Kalau pengidap gangguan jiwa, jelas kejiwaan terganggu dan seketika bisa meluapkan emosi.
Keberadaan tersebut, terutama sangat mengganggu kenyamanan anak-anak dan kalangan perempuan. Menengok saja, anak SD pasti ketakutan. Sesungguhnya, pemerintah punya tanggung jawab untuk merawat termasuk merehabilitasi. Dia menyarankan, instansi terkait segera membawa ke rumah sakit jiwa. Mungkin saja masih bisa dipulihkan. Kasus itu jangan dianggap enteng. Pemerintah mesti berempati.
Diutarakan, semua masyarakat butuh ketenangan. Bisnis akan lancar kalau bebas gangguan. Siapa tidak takut kalau tiba-tiba ada orang marah-marah tanpa alasan di depan toko. (D01)