Tinting Ale… Arga Ni Lasiak Lam Maniak
Dairinews-Sidikalang
Tinting ale… Arga ni lasiak lam maniak. Malliting nuaeng. Di onan Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara, arga cabe merah sadarion, onom puluh ribu rupiah ma sakilo, Kamis (6/10/2016). Mangihut tusi, molo tung pe mangholit angka dongan parlapo manang par mi gomak taringot tu bumbu, unang pitttor marungut-ungut hita. Molo mangan hita di pesta, marsiantusan ma molo hurang mandoit. Marboha bahenon ma, ate? Songon i ma pinabotohon. Horas, njuah-juah, mejuah-juah.
Harga sedemikian tentunya kerinduan para petani sebagai upah atas jerih payah. Kalau petani makmur, pengusaha lainnya juga ikut bergembira sebab berbagai bisnis bakal menggelit.
Sahat Pasaribu (40), pengecer sayur mayur dan rempah-rempah di Blok D Pasar Induk Sidikalang mengatakan, hatra terkini, Rp60.000 per kilogram. Memenag, beberapa opekan kemarijn sempat runtuh ke angka Rp35 ribu. Tetapi, langsung menanjak lagi.
“Maol do barang nuaeng” kata Sahat beralamat di jalan Hasoman. Umumnya, pasokan diperoleh dari petani lokal. Pada hari Kamis, didrop dari Tigalingga dan Jumat didatangkan dari Sigalingging Kecamatan Parbuluan.
Bagi pengecer, harga mahal atau murah, sesungguhnya tak banyak pengaruh. Mereka lebih beruntung kalau menjual porsi seper empat kilo lantaran harga berubah menjadi Rp16.000 atau 17.000. Artinya, kalau ditotalkan, per kilo ada perbedaan untung Rp4000 sampai 8000. Sedang penjualan 1 kilo sekaligus, pedagang hanya mengantongi Rp2000 dimana pembelian Rp58.000. Tipis do molo sasakilo dituhor.
Sahat berpendapat, kenaikan harga diprediksi berlanjut hingga natal dan tahun baru. Musim kemarau panjang belakangan ini mengganggu pertumbuhan dan produksi. Apalagi, cabe merah sangat rentang perubahan cuaca. Sasaotik, pittor kariting.
Tentang komoditas lainnya, Sahat menyebut, cabe rawit relatif stabil di angka Rp35.000 sampai Rp40.0000 per kilo, wortel Rp5000, kentang Rp14.000 dan bawang merah Rp33.000. Ditambahkan, tomat sudah lama terpuruk pada kisaran eceran Rp3000 sampai Rp4000. (D01)