Haiyaaah……Alat Olah Raga di Taman Kota ‘Marrampingan’
Dairinews-Sidikalang
Proyek pengadaan alat-alat olah raga di Taman Rekreasi Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara, persisnya di eks Stadion diduga bermasalah. Kendati baru dipasang, sejumlah komponen sudah ‘marrampingan’ hingga tak bisa maksimal dimanfaatkan. Marpeolan, paturanggang bahkan ada yang raib.

“Bereng jo an, lae. Nungga hassur be. Asi roha. Dibahen pamarenta laho tu rakyat, hape dang dope dipangke nungnga marsegaan. So binoto dinas dia namanjama” kata seorang karateka saat lari-lari keliling lapangan, Kamis (24/11/2016). Sebagai atlet, saya prihatin menengok kondisi ini. Yang harusnya berfungsi menyegarkan dan menyehatkan badan, malah bisa bikin tetanus andai tergores atau terantuk. Ai nungnga tasikon. Sudah karatan bah. Padahal, masih baru dibikin. Belum sampai 3 bulan dikerjakan, kata warga.
Realitas di lapangan, sebagian rangkaian besi tampak berkarat. Yang lainnya bercopotan hingga terkesan ‘asal jadi’ diduga akibat pengelasan tak lagi kokoh.
Patut diduga, produk tersebut adalah barang bekas. Dugaan itu diindikasikan dari model pengecatan dan pengamatan tentang kualitas. Pada tiang utama, tertera merek EX4HEALTH Limited Edition USA.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Posma Manurung, Kamis (24/11/2016) mengatakan, pihaknya berada opada posisi penerima manfaat. Penggunalah. Penyedia barang adalah Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Serah terima belum dilakukan.
Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Jisler Lumban Batu di hadapan Bupati KRA Johnny Sitohang Adinegoro mengatakan, proyek masih tanggungjawab pemborong. Nilai kontrak Rp300 juta anggaran 2016. Jumlah alat dimaksud sebanyak 21 unit ditangani UD Nasional. Sepengetahuan Lumban Batu, barang dibeli dari Medan.
Bupati menandaskan, mutu kegiatan mesti mengacu kontrak. Kalau tak sesuai, pasti ditolak. Ngak boleh main-main. Macam mana itu, Lumban Batu, kata Bupati. Pimpinan SKPD itu diperintahkan meninjau. 2 hari mendatang, Bupati berencana menengok ke lokasi. (D01)
Harus sesuai kontrak. Kalau tak cocok, ditolak. Bisa saja dibongkar, ujar Bupati. (D01)