Dairinews-Sidikalang
Ketua fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Markus Sinaga memprotes alokasi dana pengadaan laptop kepada seluruh anggota dewan. Hal itu disampaikan pada sidang paripurna terkait nota jawaban Bupati atas rancangan APBD 2017 di gedung dewan Jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Rabu (14/12/2016).
Diutarakan, pihaknya menolak keras bila pengurangan dana desa sebesar 7 persen atau Rp20 miliar sebagian diperuntukkan buat beli laptop dewan. Pos tersebut akan menjadi catatan.
Kepada wartawan, Markus Sinaga kemudian menunjukkan lembaran nota jawaban Bupati tentang pemanfaatan pengurangan dana desa. Salah satu butir penggunaan adalah pengadaan laptop anggota dewan. Markus menyebut, masih banyak kebutuhan masyarakat yang lebih prioritas. Jalan hasur-hassuran masih banyak. Bahkan, ada siswa SMP Negeri di Kecamatan Berampu malah disuruh bawa kursi untuk tempat duduk saat belajar.
“Bikkin malu ini. Masyarakat bakal marah kalau tahu laptop pakai uang rakyat. Maila iba” kata Markus. Diakui, anggota Badan Anggaran (Banggar) fraksi Gerindra tak pernah ikut dalam pembahasan RAPBD lantaran tahapan dipandang berpotensi cacat hukum.
Wakil Bupati, Irwansyah Pasi didampingi Sekretaris Daerah Sebastianus Tinambunan mengatakan, pengadaan laptop diajukan legislatif. Ada anggota Banggar menyuarakan. Ditanya tentang nama dewan dimaksud, Pasi mengatakan, tidak etis menyampaikan.
Sebastianus mengatakan, pembelian alat elektronik itu merupakan skala prioritas. Nantikan sudah lewat internet semua. Ketika butuh data, tinggal buka atau download. Menurutnya, tipe laptop itu adalah sedang. Dia belum dapat merinci tentang spesifikasi barang.
Anggota dewan lainnya mengatakan, sepertinya, dewan ditumbalkan seolah tidak pro rakyat. Ratusan juta sudah dihabiskan untuk mengambil kursi DPRD. Masya laptop saja pun harus dibeli pakai anggaran? Kabarnya, ada diantara mereka juga belum lancar mengoperasikan. (D01)