Suasta Ginting Bantah Adanya Kavling Jabatan
Dairinews-Sidikalang
Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Pemerintah Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Suasta Ginting di Sidikalang, Kamis (12/01/2017) membantah adanya kavlingan jabatan.
“Mana ada kavlingan jabatan? Ngak ada itu” kata Ginting. Dia membenarkan, memang dari keluarga tertentu diangkat sebagai pejabat. 3 anak Bupati KRA Johnny Sitohang Adinegoro duduk pada level eseloning. Yakni dr Nitawaty Sitohang Kepala Dinas Kesehatan, Tindoan Sitohang Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta Natalina Sitohang Kabid Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga pada Dinas Pengendalian Penduduk dan KB. Diakui, Tindoan dan Natalina dipromosi satu tingkat.
Ginting mengakui, Kepala Dinas Pendidikan Rosema Silalahi dan keluarga merupakan pejabat. Putrinya Damayanti menempati job Kabid Sumber Daya Komunikasi Publik dan Akses Informasi pada Dinas Kominfo. Sedang suami Rosema, Jonner Situmorang adalah Kepala SMPN 1 Sidikalang.
Dibenarkan, Kepala Dinas Perhubungan dijabat Datulam Padang sedang ipar kandungnya Anton Sihaloho berada di posisi Kadis Kominfo. Dulunyalembaga tersebut 1 SKPD. Adik Datu bernama Agusman Harapan Padang adalah Kabid Tata Ruang dan Jasa Konstruksi pada Dinas PU.
Lebih lanjut, Ginting mengakui, Herlina L Tobing Kepala Dinas Pertanian adalah saudara kandung dari Lasma Duma L Tobing Kadis PU.
Dari pelantikan pejabat per 29 Desember 2016 dan 10 Januari 2017, terpantau jamak pejabat memiliki hubungan darah dekat bahkan suami istri. Sementara itu, Pardi Simanjuntak mantan Sekretaris Dinas Pendidikan, Mangumban Silalahi mantan Kabid Pengairan serta beberapa PNS masih tetap non job tanpa mendapat peringatan sebelumnya.
Ginting mengatakan, pengangkatan tersebut sesuai usulan Baperjakat. Sepanjang pangkat memenuhi dan dipandang berkinerja baik, tidak ada masalah. Tapi, yang namanya kavlingan jabatan tidak ada.
Ditegaskan, tak ada jual beli jabatan saat rekrut.
“Saya tidak pernah dengat itu” tandas Ginting.
Sementara itu, oknum pejabat teras pernah mengungkap, tidak menerima uang untuk pengangkatan. Namun, kalau sudah diberi kepercayaan, wajarlah minta. Ibarat sewa lahan.
“Huponggol sigaret on. Marsumpah ahu, dang hea hujalo hepeng laho mengangkat pejabat. Alai molo dung hundul, wajar ma antong jalo on sewa na” kata oknum pejabat.
Pemuka masyarakat, Raja Ardin Ujung mengatakan, penempatan pejabat belakangan ini jauh dari komitmen awal ‘pelangi’. Johnny Sitohang-Irwansyah Pasi diusung dengan pertimbangan, bahwa pasangan ini adalah pelangi atau keterwakilan. Namun sekarang, jabatan empuk diberi kepada keluarga oknum bupati. Marga tertentu berkuasa. Sepertinya, Irwansyah tak punya andil kuat dalam penempatan pejabat.
Realitasnya, jalan ke kampung halaman Irwansyah di Kecamatan Berampu banyak rusak. Ardin menyebut, dirinya lebih mampu memperjuangkan kue pembangunan saat menjadi anggota dewan.
Patut diduga, bongkar pasang jabatan punya hubungan dengan suksesi pilkada 2018. Mau dibilang apa lagi? Kita tengok-tengoklah. Mudah-mudahan hari esok terpilih yang lebih baik. (D01)