Dairinews.com-Sidikalang
Anggota DPRD Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Charles Ginting kepada Dairinews.com di Sidikalang, Senin (17/04/2017) berpendapat, bakal calon (balon) Bupati masih malu-malu menyatakan diri mengikuti pilkada tahun 2018. Banyak baliho dipajang, jamak spanduk dipasang. Namun umumnya isi masih abu-abu. Sebatas menyebut membawa perubahan dan lainnya.
“Mau tarung, bilang aja. Ngapain malu-malu. Petarung itu harus pemberani. Soal lolos jadi calon, itu nanti. Nyatakan dulu, anda itu bakal calon” kata legislator dari Partai Amanat Nasional (PAN). Kalau bikin pesan semisal Selamat Paskah, terbuka aja, dari si Anu, bakal calon Bupati.
Menurut Charles, balon mesti punya investasi sosial tinggi. Jangan terkesan ‘pura-pura baik’ di saat ada maunya. Selama ini, hampir tak pernah terdengar ucapan selamat Paskah. Sekarang, wah macem pacuan… Tiba-tiba peduli. Mendadak cinta.
Dia berpandangan, publikasi media jauh lebih ampuh ketimbang pajangan spanduk. Pesannya sangat singkat. Lagian, cetakan itu bakal rusak dihantam cuaca dan gangguan lainnya. Kalau disiarkan di media, masyarakat bisa tahu apa konsep dan wawasan. Penyebaran juga luas dan mudah diakses. Menurutnya, media masih dingin dari issu suksesi politik.
Diutarakan, figur mesti menunjukkan nilai sosial. Dia prihatin mendengar informasi, bahwa balon kurang membuka hati kepada korban kebakaran yang menimpa penduduk Sidikalang baru-baru ini. Sepengetahuannya, hanya Nikson Silalahi berdonasi.
Bila betul ingin tanding serta menjadi pemenang, perkuatlah interaksi langsung. Intensifkan tatap muka dengan warga lalu beritakan. Perlu dicamkan, bahwa sebenarnya, yang paling butuh rakyat adalah si bakal calon. Bila tak dikenal serta tidak berbuat, bagaimana jadi ‘the winner?’ Perang baliho tak jaminan unggul.
“Saya lihat, mainnnya ngak panas” ujar Charles.
Tunjukkanlah investasi termasuk secara fisik. Contoh kecil, bangunlah rumah dan beritahu selama ini sumber uangnya. Penduduk akan menilai, rasional tidak? Korupsi tidak? Jangan boro-boro bilang mau membangun Dairi, kalau kediaman milik sendiri tak punya di Dairi. Kelemahan sedemikian berpotensi menimbulkan stigma, orang ini akan ‘terbang’ begitu keok. Apapun dikata, tandas Charles, aksi nyata sangat mempengaruhi elektabilitas. Jual program harus disertai perbuatan konkret. (D01)