Diduga Lamban Ditangani, Pasien Infeksi Kaki Meninggal
Dairinews.com-Sidikalang
Pantun Panjaitan (70) penduduk Parongil Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi Sumatera Utara meninggal dunia diduga akibat kelambanan penanganan medis. Keluarga menyebut, Pantun masih bisa berjalan kaki menuju Rumah Sakit Umum Sidikalang, Selasa (02/05/2017) pagi.
Menurut keluarga, setelah mengikuti proses administrasi, Pantun menjalani rawat inap di ruang Anggrek. Namun, keluarga merasa, penanganan yang diterima sangat lamban dan terkesan minim. Infeksi pada jari kaki tak kunjung disentuh. Berjam-jam tak diobati. Menurut keluarga, pasien itu justru dinyatakan menderita gangguan penyakit dalam padahal keluhannya sangat jelas, infeksi kaki. Luka itu telah mengelarkan bau.
“Infeksi kaki tak ada dipegang” kata keluarga. Hal serupa diterangkan seorang perempuan yang juga menjaga pasien di kamar itu. Puncaknya, putra Pantun marah besar kepada perawat, Rabu (03/05/2017) malam. Menurutnya, ayahanda mengalami koma seama 28 jam.
Perempuan tadipun ambil langkah melapor ke dr Sabar Panggabean. Tenaga medis itu segera meluncur seraya memberi pertolongan. Setelah ditangani, ada sedikit perubahan. Pasca pelaporan ke dr Sabar, perempuan tadipun dimarahi perawat. Namun, ajal menjemput dan pasien dibawa pulang, Kamis (04/05/2017) pagi hari. Ramses mengatakan, dokter dan perawat telah menyampaikan permohonan maaf.
“Molo ro hamu na bodari, berengon muna ma songon dia muruk hu tu perawat on” kata Ramses mengaku pasrah.
Dr Sabar Panggabean menyebut, dia menjamah atas dasar kemanusiaan. Pasien itu bukan rawatannya. Lantaran iba, dia berusaha menolong. Diutarakan, infeksi tersebut sudah lama. Duri melukai kaki sejak Desember 2016 lalu. Pada kondisi uncak, bisa mengganggu pernafasan.
Sementara itu, Direktur RSU dr Henry Manik melalui hubungan telepon mengatakan, akan menelusuri. Siapa namanya pasien, tanya Manik. Kala itu, Manik mengikuti sidang paripurna di DPRD Dairi. (D01)