
Bangkai Babi Tak Ditimbun Tanah
# DPRD Sumut Akan Turun
Dairi NewsEKONOMI
Dairinews.co-Sidikalang
Anggota Komisi B DPRD Sumut, Franc Bernhard Tumanggor, Minggu (10/11) melalui telepon mengatakan, akan turun ke Dairi guna melakukan monitoring terkait penanganan penyakit babi yang meresahkan masyarakat.
Legislator ini mendapat info, sepertinya pengendaian penyakit dan penanaman bangkai tidak dilakukan secara maksimal.
Dicontohkan, dia menerima gambar bahwa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kelurahan Sidiangkat Sidikalang, bangkai dibiarkan terbuka di lobang. Tidak ada pembakaran dan penimbunan pakai tanah.
Hal sedemikian, berpotensi menimbulkan problema baru. Dari aspek kesehatan, jelas berbahaya. Bibit penyakit akan mudah menyebar. Ditandaskan, setelah dikubur, mesti ditutup pakai timbunan tanah agar tidak ada ruang bernafas bagi mikro organisme. Itu cara menghentikan siklus hidup.
Terpisah, pengusaha muda Alexander Simamora menyebut, dia menengok langsung bangkai dibuang di lobang sampah.
Awalnya, Alexander ingin mengubur 1 piaraan yang mati. Namun, pikiranya berubah agar dikubur saja di TPA demi penghematan. Ketika tiba di lokasi, Alexander kaget dan miris menyaksikan fakta yang jauh dari standar kesehatan. Puluhan bangkai terbuka ke udara dan tak dibakar.
Baunya minta ampun, kata Alexander pemilik 70 ternak babi di sekitaran TPA. Kondisi buruk seperti itu akan mempercepat perkembangbiakan bibit penyakit. Lalat, burung, tanah yang lengket di sepatu dan roda kendaraan diyakini merupakan media penyebaran.
Setelah dikritik, kata Alexander, dia memperoleh kabar bangkai tadi dibakar. Tetapi, hanya ditimbun sampah. Cara itu diyakini kurang maksimal. Sebab, tetap saja ada pori buat bibit penyakit serta mengundang organisme perantara.
Pengendalian penyakit belum menunjukkan keberhasilan, Itu diindikasikan berlanjutnya ternak mati.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pismatua Manurung, Senin (11/10/2019) menerangkan, semua bangkai yang diangkut milik masyarakat, dimasukkan ke lobang, lalu dibakar pada hari yang sama. Seterusnya ditimbun pakai sampah. Dia menyebut, ada 12 truk sampah masuk setiap hari.
Seputar adanya bangkai tidak dibakar, Manurung mengutarakan, ada warga membawa bangkai pakai mobil box, Sabtu (09/11/2019). Bangkai itu dibuang tanpa koordinasi dengan petugas. (D01)