BANGKAI : Ternak babi diduga mati terinfeksi virus dibuang di lobang di TPA Sidiangkat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Sumut tanpa timbunan tanah, Minggu (10/11/2019). (istimewa)

Bangkai Babi Tak Ditimbun Tanah

# DPRD Sumut Akan Turun

Dairi News

EKONOMI

Dairinews.co-Sidikalang

Anggota Komisi B DPRD Sumut, Franc Bernhard Tumanggor, Minggu (10/11) melalui telepon mengatakan, akan turun ke Dairi guna melakukan monitoring terkait penanganan penyakit babi yang meresahkan masyarakat.

Legislator ini mendapat info, sepertinya  pengendaian penyakit dan penanaman bangkai tidak dilakukan secara maksimal.

Dicontohkan, dia menerima gambar bahwa di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kelurahan  Sidiangkat Sidikalang, bangkai dibiarkan terbuka di lobang. Tidak ada pembakaran dan penimbunan pakai tanah.

Hal sedemikian, berpotensi menimbulkan problema baru. Dari aspek kesehatan, jelas berbahaya. Bibit penyakit akan  mudah menyebar. Ditandaskan, setelah dikubur, mesti ditutup pakai  timbunan tanah agar tidak ada ruang bernafas bagi  mikro organisme. Itu cara menghentikan siklus hidup.

Terpisah, pengusaha muda Alexander Simamora menyebut, dia menengok langsung bangkai dibuang di lobang sampah.

Awalnya, Alexander  ingin mengubur 1 piaraan yang mati. Namun, pikiranya berubah agar dikubur saja di TPA demi penghematan. Ketika tiba di  lokasi,  Alexander kaget dan miris menyaksikan fakta yang jauh dari standar kesehatan. Puluhan bangkai terbuka ke udara dan tak dibakar.

Baunya minta ampun, kata Alexander pemilik 70  ternak babi di sekitaran TPA.   Kondisi buruk seperti itu akan mempercepat perkembangbiakan bibit penyakit.  Lalat,  burung, tanah yang lengket di sepatu dan roda kendaraan diyakini merupakan media penyebaran.

Setelah   dikritik, kata Alexander, dia memperoleh kabar bangkai tadi dibakar. Tetapi, hanya ditimbun sampah. Cara itu diyakini kurang maksimal. Sebab, tetap saja ada pori buat bibit penyakit serta mengundang organisme perantara.

Pengendalian  penyakit belum menunjukkan keberhasilan, Itu diindikasikan  berlanjutnya ternak mati.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Pismatua Manurung, Senin (11/10/2019) menerangkan, semua bangkai yang diangkut  milik masyarakat, dimasukkan ke lobang, lalu dibakar pada hari yang sama. Seterusnya ditimbun pakai sampah. Dia menyebut, ada 12 truk sampah masuk setiap hari.

Seputar adanya bangkai tidak dibakar, Manurung mengutarakan, ada warga  membawa bangkai pakai mobil box, Sabtu (09/11/2019). Bangkai itu dibuang tanpa koordinasi dengan petugas. (D01)