Dakdanak Par Hutabaru Belum Tentu Mandi Setiap Hari

Dairinews-Hutabaru
Dakdanak (anak-anak-red) dan kalangan pelajar di Dusun Hutabaru Desa Lae Nuaha Kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi Sumatera Utara belum tentu mandi setiap hari. Sekali sehari saja, belum pasti mandi. Kondisi miris tersebut dibenarkan Sihol Nababan (60) peduduk setempat, Minggu (31/7/2016).

Nababan menerangkan, 50 kepala keluarga di wilayah itu dilanda krisis air bersih selama puluhan tahun. Untuk keperluan mandi, cuci pakaian dan minum terpaksa turun ke lembah dekat persawahan. Khususnya di kala musim kemarau, dia menyatakan, prihatin menengok warga akibat kelelahan menjunjung pakai ember dan lainnya membawa pakai sorong. Aek sattetek pe tung arga do si huta on. Maol hian, bah…

“Susah do aek di huta on, lae. I ma holso hol so na umbalga (payah air di sini. Inilah keluhan paling besar” kata Nababan.

Diutarakan, sebenarnya, sumur pernah telah dibikin tahun 2013 melalui dana pemerintah. Mereka membayar iuran Rp10 ribu per bulan. Setahun kemudian, macet hingga rusak. Dia mempertanyakan, kemana mesin pompa bernilai mahal itu. Kalau diributkan, proyek itu bisa berujung masalah.

Sabam Panggabean (60) mengatakan, saat ini, penduduk sedikit beruntung memakai pipa PDAM yang bocor di sebelah hulu. Penduduk pun antre untuk mengisi ember atau jerigen. Sepengetahuannya, kebocoran itu terjadi akibat perataan permukaan tanah di tepi jalan yang menyenggol pipa. Alat berat menggesek pipa plastik. Akibatnya, bossor…

Dia berharap, pemerintah memberi perhatian. Aek do hangoluan, tandas Panggabean. Pihaknya sangat bersyukur andai PDAM atau pemerintah bersedia menambah sambungan sampai ke depan rumah.

Panggabean memaparkan pandangan miris serupa. Saat kemarau, anak-anak berjalan jauh menelusuri lembah di sore hari untuk persiapan cuci muka esoknya. Begitu-begitulah beban anak-anak. Persoalan kebersihan dan kesehatan, perlu uluran tangan pemerintah. (D01)