Penyakit Kaki Gajah di Juma Teguh dan Kabanjulu

Dairinews-Sidikalang
Kepala Seksi Perawatan Penyakit dan Penanggulangan Wabah serta Bencana pada Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Junipar Silalahi mengatakan, penyakit kaki gajah atau filariasis menginfeksi 4 warga daerah ini. 3 diantaranya bermukim di Dusun Seibamban Desa Juma Teguh Kecamatan Siempat Nempu dan 1 orang lagi bertempat tinggal di Desa Kabanjulu Kecamatan Lae Parira.

Kepada wartawan di kamar kerja di Sidikalang, Jumat (19/8/2016), Junipar mengatakan, 2 penderita masih bisa disembuhkan lantaran jangkitan relatif baru. Keduanya diketahui positif berdasarkan hasil test darah. Pada Desember 2015, sebanyak 47 orang diambil sebagai sampel. Uji laboratorium menyimpulkan, 2 positif. Sebagai tindak lanjut penanganan, pemerintah memberi obat. Dipastikan, jika mengkonsumsi obat selama 12 hari sesuai aturan, dapat ditangani serta tidak menular.

Sementara itu, seorang warga Desa Kabanjulu, dinyatakan sukar disembuhkan akibat serangan sudah berlangsung lama. Secara fisik tertengok bengkak. Berarti infeksi sudah menahun. Bila terjadi pembengkakan kaki, sepertinya, payah ditangani.

Junipar tidak bersedia memaparkan identitas korban. Ada asumsi di tengah masyarakat, bahwa penyakit ini dikategorikan sebagai kutukan. Keluarga maupun penderita cenderung menutup diri berkomunikasi dengan petugas. Mengambil gambar saja sulit. Pun begitu, diterangkan, pendataan relatif mudah dilaksanakan menyusul pelatihan kepada staf oleh Kementerian Kesehatan. Sebelumnya, Dinas Kesehatan minim tenaga ahli.

Seputar penyakit kaki gajah ini, Junipar menerangkan, disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui nyamuk. Arenanya, langkah pencegahan dapat ditempuh berupa pemakaian kelambu saat tidur dan pemasangan kasa nyamuk di ventilasi rumah. Dia juga menyarankan, penduduk memanfaatkan anti nyamuk apakah berbahan jenis cairan atau bakar. (D01)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.