Truk Maut di Berlin Tewaskan 12 Orang, Prancis Waspadai Serangan Teroris
Paris, – Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan negaranya saat ini berada dalam level tinggi ancaman serangan teror, menyusul insiden truk maut di pasar Natal di Berlin, Jerman. Hollande pun mengatakan, operasi keamanan berskala besar telah dilakukan di Prancis untuk menghadapi tingginya ancaman serangan tersebut.
“Kita memiliki level tinggi ancaman dan kita juga telah melakukan mobilisasi dan kewaspadaan level tinggi,” ujar Hollande seraya menyatakan solidaritas untuk Jerman.
Dituturkan Hollande, Prancis yang telah diguncang serangkaian serangan militan dalam dua tahun terakhir, menyadari betapa pentingnya untuk bersatu dalam menghadapi serangan-serangan teror.
“Itu berlaku untuk satu negara ketika diserang dan bagi seluruh Eropa dan seluruh dunia, saat dihadapkan pada ancaman teroris,” tutur Hollande.
Hollande mengatakan, otoritas Prancis telah memerintahkan pengamanan diperketat selama liburan Natal di semua lokasi, khususnya di pasar-pasar Natal dan tempat-tempat lainnya.
Bulan lalu, kepolisian Prancis membongkar sel militan yang diduga berencana menyerang Paris pada 1 Desember dan telah mensurvei sebuah pasar Natal di jalan Champs-Elysees, sebagai salah satu targetnya.
Sementara itu, pengemudi truk maut yang menewaskan 12 orang di pasar Natal di Berlin diketahui sebagai pengungsi asal Pakistan. Pengemudi truk itu tiba di Jerman bersama aliran pengungsi pada Februari 2016.
Dituturkan sejumlah sumber yang memahami insiden ini kepada surat kabar Jerman, Die Welt, seperti dilansir media Amerika Serikat (AS), New York Post, Selasa (20/12/2016), pengemudi truk maut itu masuk ke wilayah Jerman pada 16 Februari 2016.
Sumber yang sama juga menyebut pengemudi truk ini pernah ditangkap sebelumnya atas tindak kejahatan ringan. Namun pengemudi truk ini tidak pernah terlibat kasus terorisme, sehingga tidak masuk radar intelijen setempat.(detikcom)