Sosialisasi Kebangsaan di Rutan Tanjung Gusta

Dairinews.com-Medan

Anggota DPR/MPR DR fraksi PDIP, DR  Junimart Girsang menggelar pertemuan dengan 300 an warga binaan Rutan Tanjung Gusta Medan, Sabtu (15/04/2017).  Agenda bertitel ‘Sosialisasi 4 Pilar MPR RI’  turut dihadiri legislator Komisi X DPR RI, Sofyan Tan.

Kehadiran legislator yang kerap tampil di media nasional dan lokal ini disambut hangat warga. Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sumut Ibnu  Chuldun, Kepala Rutan  Argap Situngkir menyambut kedatangan politisi berlatar belakang pengacara itu.

Junimart menyebut, sepatutnyalah setiap warga negara  bangga terhadap bangsa kita.  Negeri ini memperoleh berkat  tiada terhingga.  Kaya akan  peradaban dan sumber daya alam serta intelektual.  Indonesia  begitu kuat dan harmonis di bawah  idiologi Pancasila. Sehubungan itu,  komitmen kesetiaan pada Negara Kesaqtuan Republik Indonesia (NKRI) harus dipegang teguh. Perbedaan agama dan substansi lainnya  adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Karenanya,  bukan untuk dipertentangkan.

SOSIALISASI: 300 an warga binaan Rutan Tanjung Gusta Medan mengikuti Sosialisasi 4 pilar MPR disampaikan Junimart Girsang , Sabtu (15/04/2017). (istimewa)
SOSIALISASI: 300 an warga binaan Rutan Tanjung Gusta Medan mengikuti Sosialisasi 4 pilar MPR disampaikan Junimart Girsang , Sabtu (15/04/2017). (istimewa)

“Pupuk terus  semangat toleransi. Kita dilahirkan dalam perbedaan namun tetap dalam  konteks kebersamaan”   pinta Junimart.

Junimart juga menyinggung tentang merevisi Peraturan Pemerintah (PP) nomor 99 tahun 2012 tentang  pengetatan remisi. Sebagai anggota dewan, dia  akan berjuang difasari pemikiran rasional.  Diutarakan, revisi dibutuhkan  untuk perbaikan.

Ditambahkan, pada  Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly, Senin (11/4) kemarin, dia  mendorong Laoly mengajak Presiden Joko Widodo mengunjungi beberapa rutan dan lapas.  Perlu  kunjungan ke daerah untuk melihat realitas. Dengan demikian,  langkah renovasi dapat direalisasi. Menurutnya,  dari beberapa kali kunjungan ke daerah, rutan sudah over kapasitas serta tidak manusiawi.

Pada sesi dialog, Andi (45) diajak menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Pria ini tidak mampu membawakan syair  secara sempurna. Kondisi serupa dilakoni S boru Bangun (50). Perempuan ini  canggung dan gugup kala diminta menyebut lima sila Pancasila.  Peserta tampak tertawa terbahak-bahak  menyaksikan keterbatasan teman. (D01)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.