Nota Pengantar LKPj Bupati Diduga ‘Serampangan’
Dairinews.com-Sidikalang
Nota Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Kabupaten Dairi KRA Johnhny Sitohang Adinegoro terkait pengelolaan APBD 2016 diduga amburadul. Lewat sidang paripurna di gedung DPRD Dairi Sumatera Utara jalan Sisingamangaraja Sidikalang, terungkap bahwa dokumen yang dibacakan Sitohang berbeda dengan lembaran yang sampai ke tangan legislator, Selasa (25/04/2017).
Kala Sitohang berdiri di podium membacakan beberapa halaman, anggota DPRD dari Partai Demokrat, Markus WS Purba mengajukan interupsi. Menurutnya, tidak ada relevansi antara isi file di tangan dewan dan Bupati.
“Lain yang dibacakan dengan diterima dewan. Kita koreksi dulu. Ini perlu ditinjau” kata Markus yang juga anggota fraksi Partai Golkar. Statemen tersebut langsung direspons para teman. Sejenak, mereka pun membaca lembaran halaman demi halaman.
Sitohang juga menyampaikan usul serupa. Dia meminta skors untuk penyesuaian. Pimpinan sidang, Sabam Sibarani didampingi Wakil Ketua DPRD Benpa Hisar Nababan dan Togar Pasaribu merespons aspirasi anggota dan Bupati. Sabam-pun mengetuk palu pertanda skors 10 menit.
Tertengok, Sitohang memilih mengisap rokok duduk di kursi kehormatan. Sementara itu, Sekretaris Daerah Sebastianus Tinambunan ‘humalaput’ (kasak kusuk-red) untuk perbaikan dokumen. Dia sempat berbicara dengan Sekretaris DPRD Wesly P Manullang dan Kabag Tata Pemerintahan Yon Hendrik. Mereka sepertinya kalut menyusul kinerja serampangan terbongkar.
10 menit pertama tak terpenuhi. Sabam kembali mengetuk palu pertanda skors kedua selama 30 menit diteruskan. Staf pemerintah pun membenahi kelemahan. Dan, agenda pun kembali dilanjut pasca penyesuaian.
Markus Purba kepada Dairinews.com menyebut, Bupati terperangkap dalam permainan Sekda. Kayaknya, ada upaya mencoreng top manajemen. Secara kelembagaan, Sekda harus bertanggungjawab. Patut diduga ada upaya menjebak. Peristiwa ini jelas mencoreng wibawa Bupati. Masya di sidang paripurna dipertontonkan lakon buruk sedemikian. Bobol ma…Loyalitas patut dipertanyakan.
Menurut Markus, sepatutnya, keberadaan Sebastianus dievaluasi. Bikin malu di ruang terhormat. Apalagi terjadi di hadapan para pimpinan SKPD dan lembaga vertikal. Atau memang, Sebastianus tidak paham tentang tupoksi? Agenda kali ini, amburadul. Kacau. Berkasnya serampangan.
“Marsamburentan ma. Pailahon” kata Markus.
Menyusul interupsi, Markus pun menerima apresiasi dari teman diantaranya Robin Lingga dari fraksi Gerindra. Kayaknya, copy paste aja dari LKPj tahun lalu, tambah Markus Sinaga. (D01)