Jalan ke Lau Lebah, Parah Kali Bah
Dairinews.com-Sidikalang
Anggota fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kabupaten Dairi, Carles Ginting kepada wartawan di gedung dewan di jalan Sisinagamnagaraja Sidikalang, Jumat (09/06/2017) mengatakan, prihatin terhadap ketimpangan pembangunan di daerah ini. Kesenjangan relatif tinggi.
Ke desa tertentu notabene menuju kediaman pejabat dibikin ‘marssillak’ sedang ke Desa Lau Lebah Kecamatan Gunung Sitember, Sinar Pagi, Liang Jering, Alur Subur dan Sukadame Kecamatan Tanah Pinem, jauh dari kelayakan. Sepertinya, belum mengikuti normatif profil infrastruktutur di era kemerdekaan.
“Tengoklah jalan ke Lau Lebah. Hancur bah. Kasihan kali nengoknya. La terkataken” kata legislator daerah pemilihan IV meliputi Kecamatan Tigalingga, Gunung Sitember dan Tanah Pinem. Badan jalan tinggal betu kerikil. Kalau sempat musim hujan, ngerilah. Beberapa dusun juga belum memperoleh penerangan listrik. Bupati sudah melakukan kunjungan kerja, namun sentuhan nyata sepertinya masih semu.
Sebaliknya, kalau menuju kediaman pejabat, sudah pakai hotmix. Sekali plot langsung menelan sampai milliaran rupiah. Alokasi anggaran pembangunan belum menunjukkan keadilan dan pemerataan.
Pemerintah yang baik, sepatutnya menerapkan prinsip proporsional. Liang Jering, Alur Subur, Lau Lebah adalah sentra pertanian. Jagung, kakao, durian, cabe dan kemiri banyak diproduksi dari sana. Probela jalan rusak membuat petani tak berdaya terhadap tekanan harga.
Bupati, Johnny Sitohang di hadapan 200 lebih kepala sekolah di Balai Budaya Sidikalang belum lama ini menerangkan, perubahan di era kepemimpinannya sudah menonjol. Tahun 2017, pembenahan pendidikan harus tuntas. Selanjutnya 2018 menangani pertanian dan kesehatan.
“Kalau mau lihat pembangunan, pakai kacamata visi misi” kata Sitohang. (D01)