Nikson Silalahi: Lawan Dinasti!

Dairinews.com-Sidikalang

Bakal calon Bupati Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Nikson Silalahi mengajak warga untuk bersikap cerdas menyongsong pilkada tahun 2018.

“Kita harus lawan dinasti” tandas Nikson saat temu ramah dengan penggiat media di salah satu cafe di bilangan jalan Pahlawan Panji Sibura-Bura Sidikalang, Sabtu (05/08/2017). Kalau memang harus bersekutu melawan dinasti, itu perlu dilakukan.

Menurutnya, sepuluh tahun belakangan, tak banyak kemajuan di daerah otonom ini. Bahkan, jauh tertinggal dibanding daerah yang berusia belia. APBD bernilai Rp1,1 triliun bukanlah sesuatu yang membanggakan. Dia usia  matang, ternyata APBD Dairi serupa dengan APBD Toba Samosir.

Jika ingin Dairi berkembang pesat, perlu kebersamaan dan komitmen. Dan, disanalah peran strategis kepala daerah. Salah satu hal perlu digariskan adalah terkait regulasi pemerintahan.  Mesti ada jamian bahwa aparatur berkinerja baik sepatutnya mendapat kesempatan untuk promosi dengan prinsip ‘the right man onthe right place’.

Seorang PNS berlatar belakang  medis  seyogianya ditempatkan sesuai disiplin ilmu. Dia mendapat info, 10 tahun belakangan, aparatur bekerja dalam ketidakpastian. Tak ada jaminan bahwa produktivitas akan diimbangi kenyamanan.  Bagaimana bisa bangkit kalau seseorang dibikin jadi kepala SKPD sementara kemampuan tak memadai?

Putra kelahiran Parongil Kecamatan Silima Pungga-Pungga ini menandaskan, andai dipercaya sebagai Bupati, dia memberi kesempatan kepada putra terbaik guna mengembangkan ide dan kreatifitas.  Memajukan daerah bukanlah pekerjaan sulit. Mau tidak?  Di tubuh pemerintahan, banyak orang pintar. Sayangnya, kurang diberdayakan.

Alumni Teknik Sipil USU berprofesi sebagai pengusaha di Jakarta ini  juga menandaskan, andai terpilih jadi Bupati, aparatur mesti melakonkan diri sebagai pelayan. RSU Sidikalang mesti menerima pasien dengan penuh keramahan serta menangani secara baik. Lembaga ini tak boleh  kehabisan obat.

“Rap tapature hutan ta” seru  suami dari boru Marpaung ini.

Robin Lingga anggota DPRD fraksi Gerindra yang hadir pada  agenda dimaksud  menyebut,  alokasi anggaran publik jauh dari harapan. Sekitar 70 persen APBD dipakai buat belanja pegawai. Alhasil, sentuhan  pembangunan minim, belum lagi bicara  problema mutu proyek.

Legislator ini juga menyinggung soal ‘derita’ pegawai. Menurutnya, pegawai banyak dalam ketakutan. Di ladang sajapun bisa ketakutan.

Pendapat sebada disampaikan bawal calon Wakil Bupati Ardin Ujung. Tak banyak perubahan 10 tahun belakangan. Dia berharap, warga menjatuhkan pilihan pada putra daerah yang punya rekam jejak baik. Jangan lagi seperti yang dulu-dulu. Sesudah selesai masa kepemimpinan, nengok keluarganyapun tak mau lagi ke daerah ini.

Sebelumnya, Bupati Dairi Johnny Sitohang saat pelantikan 200 lebih kepala sekolah di Balai Budaya Sidikalang menyebut perubahan sudah banyak. Dia mencontohkan banyaknya rumah makan dibuka dan sepeda motor baru  laris terjual. Kalau mau melihat pembangunan, gunakan kaca mata visi misi. Bukan kaca mata mereka.

Mau melihat pembangunan, gunakan kaca mata visi misi. Bukan dengan kaca mata  yang lain, kata Sitohang.(D01)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.