Pengusaha Asing Lirik Kopi Sidikalang

Dairinews.com-Sumbul

Beberapa pengusaha asing menyatakan ketertarikan terhadap Kopi Sidikalang.  Koster Tarihoran (48) didampingi istri Roslina Sinaga, petani di Dusun Lae Pinagar Desa Perjuangan Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Sabtu (16/09/2017) mengatakan, dirinya kerap menerima  kunjungan pebisnis luar negeri belakangan ini. Diantaranya berasal dari  asal Korea Selatan ,  Australia, Belanda, Jerman, Kanada, Prancis, Swiss dan  Polandia.

Masing-masing mengakui mutu baik rasa dan aroma komoditas unggulan dimaksud. Kualitas kopi dibudidayakan di lahan pada ketinggian melebihi  1500 meter di atas permukaan laut jauh lebih mantap. Sehubungan itu, tamu menawarkan ikat kontrak. Sayangnya, permintaan belum dapat dipenuhi.

Koster disapa Pak Vera menerangkan, keunggulan kopi rawatannya adalah tanpa penggunaan pestisida.  Pemeliharaan menerapkan sistem organik atau kerap disebut selaras alam. Yang namanya pupuk toko buatan pabrik, tak pernah diaplikasi. Namun diakui, pemberian pupuk kompos  dianggap  berlimpah dibanding  penggunaan umum. Bahan organik itu diperoleh dari kotoran ternak piaraan serta  rumput di areal perladangan. Dan tak kalah penting, areal wajib pakai tanaman pelindung.

Kopi dimaksud adalah jenis arabica. Dulunya, bibit   dibeli dari Takengon, Aceh.  Kini telah berusia 7 tahun serta mampu menjadi andalan ekonomi rumah tangga. Kalau diurus secara benar, hasilnya  jauh lebih menguntungkan dibanding jeruk manis. Pengalamannya, pada panen raya tahun 2016,  dia memetik sebanyak 16 kaleng biji segar dari  450 batang di atas lahan 6 rante. Selanjutnya, per 2 minggu membawa 3 sampai 5 kaleng.

Koster menyebut, keuntungan menanam kopi jenis Arabica dimaksud adalah berbuah sepanjang tahun serta memiliki produktivitas tinggi. Dari sisi  ukuran buah, biji tampak lebih besar dibanding kopi Ateng yang lajim diusahakan masyarakat. Karenanya, sebagian  panenan telah disiapkan menjadi bibit dengan harga jual Rp2500 per batang. Rasanya, pesanan belum sanggup dipenuhi.

Kopi Sidikalang on do toho. Jala jenis Arabika on do na palas roha. Balga-balga parbue na jala angur. Guna mendapatkan nilai tambah, Koster menyebut, sudah bergerak ke tahap pasca panen. Dia telah menyediakan  bubuk siap dipasarkan. Untuk pendampingan budidaya dan  percepatan marketing, dia diarahkan Yayasan Petrasa.  Sentuhan pemerintah sepertinya nihil.

RUTIN BERBUAH: Koster Tarihoran (kiri) dan istri menunjukkan Kopi Sidikalang jenis Arabica yang tumbuh jagur berikut produktivitas menggiurkan hasil perawatan organik. (Dairinews.com)
RUTIN BERBUAH: Koster Tarihoran (kiri) dan istri menunjukkan Kopi Sidikalang jenis Arabica yang tumbuh jagur berikut produktivitas menggiurkan hasil perawatan organik. (Dairinews.com)

Diakui, mengajak warga berpaling ke sistem organik relatif sulit. Pola instan masih cenderung pilihan. Padahal,  aplikasi kimiawi membutuhkan cost besar. Terlambat dipupuk,  bunga juga melambat hingga mengganggu produksi.  Di Dusun Lae Pinagar,  peserta organik masih 4 keluarga bersama Domu Banjarnahor,  Robert Sidabariba dan Jonson Girsang.

Dipaparkan, andai  kopi panenan sebanyak 16 kaleng   dijual bentuk gabah, maka penghasilannya Rp5 juta dengan asumsi harga jual Rp20 ribu.  Lantaran diproses ke bentuk bubuk, penerimaan mencapai Rp10.950.000. Per kilogram dibanderol Rp150 ribu dengan garansi, asli tanpa campuran.

Lidya Naibaho Sekretaris Eksekutif Yayasan Petrasa ditemani Kepala Divisi Peternakan Muntilan Nababan dan staf Lina Silaban mengatakan,  pasar internasional dan domestik mulai melirik produk organik.  Khusus Kopi Arabica, profil tanamannya saja sungguh mengesankan. Jagur, berbatang kokoh dimana ranting  dipenuhi biji. Pemeliharaan secara alami berdampak pada  kontinuitas produksi.

“Holan nibereng pa batang na, pintor naeng dohot iba manuan. Saik bagak poang. Ramos parbue na” tambah  Muntilan. Diakui,  Petrasa mengambil peran membantu pemasaran  sembari menunggu petani mandiri mendapatkan identitas.  Sepertiga merawat jeruk manis saja dibikin mengurus kopi, petani pasti makmur. (D01)

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.