- Advertisement -

- Advertisement -

Jatah Solar SPBU Dipangkas Pertamina

Dairinews.com-Sidikalang

Kepala Dinas Perindustrian dan  Perdagangan Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Rahmat Syah Munthe di ruang kerja di Sidikalang, Rabu (20/09/2017) membenarkan, kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) khususnya jenis solar sudah lama terjadi. Dalam catatannya,  problema itu mulai 20 Agustus 2017 hingga hari ini.

Antrean kendaraan silih berganti dari 1 SPBU ke SPBU lainnya. Dia menyebut, persoalan itu disebabkan pengurangan  kuota kepada setiap pengusaha. Untuk satu perusahaan, pengurangan  terjadi dari 14 tangki per bulan menjadi 11 tangki. Sebagaimana diketahui, volume 1 tangki di kisaran 18 ribu liter.  Di daerah otonom ini, beroperasi 5 SPBU. Karenanya, bisa dimaklumi bila keresahan melanda  pengendara terus berkepanjangan.

Pun demikian, alasan kontradiktif diterima dari Pertamina. Menurut perusahaan plat merah tersebut, tidak ada  pembatasan.  Mulanya disebut, kapal terlambat bersandar. Belakangan, penjelasan diterima bahwa pasokan tetap normal.  Rahmat Syah mengatakan, lebih menerima pendapat adanya pengurangan jatah. Sebab faktanya, kekosongan silih berganti.

Dipaparkan, khususnya menyangkut penyediaan BBM, pemerintah daerah cenderung pada sikap membangun komunikasi dengan Pertamina. Kewenangan bukan di tangan lembaga ini.  Pertemuan langsung dengan  Pertamina termasuk pelayangan surat telah ditempuh. Dia berharap, manajemen menunjukkan niat baik sebagai bagian pelayanan publik.

Terpisah, anggota Komisi B DPRD Dairi, Resoalon Lumban Gaol mengatakan, kasus kelangkaan ini terkesan aneh. Sebab, krisis hanya terjadi di Dairi. Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang,  Kabanjahe dan Brastagi hingga Merek Kabupaten Karo serta SPBU di Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, dirasa tidak ada masalah.  Pengiriman ke penyalur lancar.

“Kok hanya di Dairi yang langka? Kapolda Sumut  disarankan melakukan penyelidikan” kata Resoalon. (D01)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.