Deklarasi Pilkada Damai Tanpa Salaman Kandidat
Pemilih Wajib Bawa KTP ke TPS
Dairinews.co-Sidikalang
Dua pasangan calon Bupati Dairi Sumatera Utara berikrar mengikuti pilkada damai 2018. Pernyataanbtersebut disampaikan Depriwanto Sitohang-Azhar Bintang nomor urut 1 dan Eddy Kelleng Ate Berutu-Jimy Andrea Lukita Sihombing nomor urut 2 di Gedung Nasional Djauli Manik Sidikalang, Minggu (18/02/2018).
Keduanya menegaskan, siap mematuhi aturan serta menjauhkan politik uang dan politisasi SARA. Hal serupa diucapkan Benari Butar-Butar dan Parlemen Sinaga mewakili tim pemenangan.
Namun, sepanjang agenda dilaksanakan kedua paslon tampak tak berjabat tangan. Tak ada dialog ringan kandidat dimaksud. Panitia pelaksana juga tak mengarahkan mereka menunjukkan persahabatan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Sudiarman Manik mengatakan, peserta harus siap menerima realitas, kalah atau menang. Diutarakan, saat ini coklit sudah selesai dilaksanakan. Dia berharap, kandidat dan tim melakukan pengawalan daftar pemilih tetap (DPT) mengingat substansi ini merupakan penyebab persoalan pada pilkada lalu.
Ditandaskan, selain membawa surat undangan C6 ke TPS pada hari H, pemilih mesti menyertakan KTP elektronik atau surat keterangan. Suara rakyat adalah mahkota pilkada. Karenanya, masing-masing komponen perlu berkontribusi demi penyelenggaran berintegritas.
Kapolres AKBP Januario Jose Morais mengingatkan paslon mentaati rambu-rambu. Dia mengingatkan, seluruh anggota Polri-TNI dan aparatur sipil negara memegang teguh netralitas.
“Netral, netral dan netral” kata Morais. Ditekankan, kandidat mesti menyampaikan hal-hal positifkepada warga. Terapkanlah edukasi! Media disarankan menyajikan berita menyejukkan. Jangan berpihak.
Bupati, Johnny Sitohang memaparkan, pilkada damai akan terwujud jika penyelenggara dan wasit bersikap tegas. Deklarasi dimaksud diselingi nuansa sindiran. Kubu tertentu terdengar meneriakkan suara ejekan ke pejabat.
Sejumlah polisi dikerahkan mengamankan parade kendaraan kedua paslon usai acara. Konvoi mengambil start di depan Gedung Nasional dan mengitari penjuru kota. Ratusan relawan rela basah kuyup demi mengambuil simpati masyarakat. (D01)