Oknum Kepala SMAN 1 Sidikalang Dipanggil Jaksa Terkait Dana BOS

Dairinews.co-Sidikalang

Oknum Kepala SMA Negeri 1 Sidikalang berinisial ALS diperiksa  Kejaksaan Negeri Dairi Sumatera Utara, Rabu (28/02/2018). Pengambilan keterangan masih tahap penyelidikan ditangani Seksi Intelijen.

Informasi diperoleh Dairinews.co menyebut, pemeriksaan terkait dugaan penyimpangan penggunaan dana bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2016.

“Sudah diperiksa” kata sumber.

Sebelum memeriksa ALS, jaksa sudah terlebih dahulu memanggil bendahara dana BOS berinisial BM. Langkah berikut,  penyelidik akan memanggil pihak ketiga. Misalnya dari toko mana dibeli pupuknya.

Jaksa menaruh curiga menyusul pembelian ratusan kilo pupuk dengan ragam jenis. Sementara  sekolah itu diketahui bersifat pengetahuan umum. Mereka juga heran seputar adanya pembelian bibit jagung sampai 20 kilogram dan belanja benih sayur mayur.

ALS belum berhasil dikonfirmasi seputar pemeriksaan. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan, Abdul Kadir Lingga, Kamis (01/03/2018)  mengatakan, atasannya sedang mengajar.

Awalnya, Abdul Kadir  mengatakan,  ALS akan selesai mengajar sebentar lagi. Setelah ditunggu, Abdul Kadir  menyebut, pimpinannya lanjut mengajar.

Diakui, tata usaha ada menerima surat panggilan jaksa. Soal  apa? Abdul Kadir mengaku tidak tahu.

Pada konfirmasi beberapa waktu lalu, ALS mengatakan, dia mengelola dana BOS tahun 2016 selama 1 semester. Diakui, ada pengeluaran belanja beli  bibit jagung sebanyak 20 kilogram. Sesungguhnya, pembelian itu hanya 15 kilogram. Sebab tidak semua pembiayaan sekolah bisa ditalangi dana BOS. Penanaman dilakukan di belakang ruas kelas. Hasil panen menjadi kas siswa. Uang negara itu juga dipakai buat beli  bibit sayur mayur. Bibit ditanam di pot.

Kabar diperoleh Dairinews.co menerangkan, khusus untuk pertanian, uang itu dipakai buat beli   pupuk TSP 675 kilogram (Rp6.075.000), urea tabur  525 kilogram (Rp4.725.000), pupuk kandang 775 kilogram (Rp1.550.000), NPK 480 kilogram (Rp6.000.000), KCl 480 kilogram (Rp5.136.000).

Kuantita  benih kacang panjang 10 kilogram,  kangkung darat 20 kilogram, kacang tanah 20 kilogram, bayam hijau 28 gram, terong 2 gram, cabe hibrida 51 gram.

Seterusnya, insektisida 9 liter (Rp4.257.000),  fungisida 16 kilogram (Rp5.648.000), dan herbisida 8 liter (Rp1.088.000).

            Rupiah  dialokasikan buat membangun  pos di  gerbang sekolah, rehab gedung dan lainnya. 

Sementara itu, seluruh siswa dikenakan uang komite. Pengadaan buku pelajaran dibebankan kepada siswa. (D01)

 

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.