Kata Wakil Bupati, Masyarakat Takut Sama Gubernur
Kunjungan ke Lokasi Banjir Bandang Bongkaras
Dairinews.co-Parongil
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi melakukan kunjungan kerja ke lokasi banjir bandang dipusatkan di Desa Bongkaras Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi, Senin (24/12/2018).
Kehadiran Gubsu disambut Wakil Bupati Irwansyah Pasi, Sekretaris Daerah Sebastianus Tinambunan dan staf. Kapolres AKBP Erwin Wijaya Siahaan dan Komandan Kodim Letkol Dedi Purwanto turut menerima kehadiran Gubsu. Ketua Tim Penggerak PKK Nyonya Dumasi Sitohang berada di rombongan tuan rumah sementara Bupati Johnny Sitohang entah dimana. Mobil dinas toyota fortuner BB 99 Y parkir di rumah dinas di Jalan Sisingamangaraja Sidikalang.
Kunjungan Gubsu diawali peninjauan lokasi bencana di Desa Bongkaras. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memandu perjalanan sekaligus memaparkan kondisi lapangan.
Sementara itu, sejumlah warga tampak lebih menaruh perhatian menanti ketibaan bantuan air bersih. Penduduk mempersiapkan ember dan tampungan lainnya di depan rumah dan tepi jalan.
Masyarakat menyerbu tangki air donasi anggota DPR RI Junimart Girsang dan Robert Siburian pengusaha Sidikalang. Air bersih lainnya disalurkan PDAM Tirtanciho BPBD Sumut dan PDI Perjuangan.

“Mohon maaf , pak Gubernur. Nengok Bupati sajapun masyarakat ini sudah takut. Apalagi nengok gubernur. Mohon maaf kalau penyambutan demikian adanya” kata Wakil Bupati Irwansyah Pasi lewat pengeras suara pada pertemuan di balai desa.
Gubsu menyebut, bencana banjir bandang itu adalah akibat ulah manusia. Saya yakin, itu akibat ulah kita juga. Tolong diperiksa di bagian sana, di hulu. Jangan-jangan ada yang tidak benar.
Gubsu menyebut, kerusakan hutan adalah penyebab utama bencana. Itu ditandai tumpukan batang kayu dan akar pohon di lokasi. Dia menginstruksikan penambahan masa tanggap darurat 2 hari guna mencari korban hilang.
Pada kesempatan itu, Gubsu menyerahkan bantuan kepada keluarga korban hilang dan meninggal dunia. Sebagaimana diketahui, musibah itu mengakibatkan 7 warga hilang dan 5 telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Bariun Sitorus dan Nadia Hasugian ditemukan di Subulusalam, Aceh. (D01)