Direktur RSU Sidikalang Diminta Transparan Soal Kematian Bayi Amelia Pinem

Dairinews.co-Sidikalang

Anggota DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Junimart Girsang meminta Direktur RSU Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara, dr Henry Manik  bersikap transparan terkait kasus kematian Amelia Pinem (8 bulan)  diduga  diterlantarkan tenaga medis.

“Sampaikan ke media secara transparan. Biar clear. Ini beritanya  sudah viral. Saya sudah terima video,” ujar Junimart saat  inspeksi mendadak ke RSU Sidikalang, Sabtu (23/03/2019).

Junimart menandaskan, pengelolaan  lembaga ini sebelumnya sangat mengecewakan.  Sebab, saat kunjungan di bawah direktur terdahulu, dia menemukan tabung ogsigen kosong. Beberapa kasus sempat mengemuka.

Pada peristiwa terkini, kabarnya  mobil ambulans dan ogsigen juga kosong. Sementara perawat kurang memberi penanganan.

Junimart mendorong Henry berbicara baik-baik dengan keluarga pasien. Silahkan jumpai.  Kalau memang ada kelemahan, silahkan minta maaf. Sementara itu, kondisi internal mesti juga dibenahi.

Direktur dr Henry Manik menerangkan, pasien Amelia Pinem dibawa ke RSU melalui ruang instalasi gawat darurat (IGD). Seterusnya ditangani di ruang Melur. Saat tiba, bayi dalam keadaan kurang baik. Menderita demam tinggi.

Ketika pasien masuk ke RSU, memang 4 ambulans lagi di luar. Satu diantaranya berada di Batang Beruh dan menuju RSU.

Menurut Henry, keluarga terbilang lama berembug. Kalau dirujuk, harus ada persetujuan orang tua. Sementara saat itu, ayah pasien tidak datang.

“Mereka hanya memposting yang jelek-jeleknya saja” ujar seorang perawat mengaku sempat menggendong bayi menuju ambulans.  Waktu dimasukkan ke mobil, masih bernafas, Jadi, tidak benar bila dikatakan ogsigen kosong. Hanya saja, beberapa saat kemudian, diketahui  tak bernyawa.

Seorang dokter menyebut, sudah memberi penanganan maksimal. Dia meluncur kendati bukan jam piketnya.

Junimart kemudian ingin memperoleh keterangan versi keluarga duka. Legislator ini mendatangi kediaman ke Perumnas lae Mbulan di Kelurahan Panji Dabutar Kecamatan Sitinjo.

Keluarga sedang mengikuti pemakaman ke Desa Kde Brek Kecamatan Tigalingga, ujar tetangga.

Beredar video, keluarga marah besar kepada tenaga medis RSU. Mereka merasa diterlantarkan. Seorang pria menumpahkan emosi dan perawatpun menghindar.

“Terima kasih sudah menelantarkan pasien. Terima kasih sudah menelantarkan pasien” ujar pria itu sembari berjalan ke ruang perawatan. Dalam video itu, ibu korban menggendong bayi sembari menangis.

Kabar didapat Dairinews.co, pasien tiba Jumat (22/03/2019) sekira pukul 15.00 Wib. Namun hingga pukul 23.00 Wib, tidak ada penanganan maksimal. Ketika pasien hendak dirujuk naik  ambulans,  ogsigen kosong.

Bayi malang itu dibawa pulang ke rumah duka tanpa pendampingan perawat. (D01)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.