Puskesmas Alur Subur Diterlantarkan, Pasien Terpaksa Ditandu
Dairinews.co-Alur Subur
Puskesmas di Dusun Simpang Aman Desa Alur Subur Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi Sumatera Utara diterlantarkan. Menurut warga, unit pelayanan kesehatan itu ditinggal bertahun-tahun. Tidak ada penerangan listrik.
Gedung milik pemerintah itu kini dikelilingi semak belukar. Beberapa bagian bangunan tampak rusak. Sementara jalan menuju ke permukiman terisolir itu, kabarnya belum pernah diaspal. Permukaan hanya berupa tanah liat ercampur kerikil. Akses itu mirip era kolonial. Lebarnyapun hanya seukiran 2,5 meter.
Bila menggunakan mobil, harus double gardan. Kalau tidak, bisa jim atau tak sampai ke tujuan. Jalur ke Alur Subur terdiri dari pasir tebal. Di ruas tertentu, jalan mirip anak sungai. Sepanjang lintasan diramaikan titik ambles.
Jamadi Manik (48), Minggu (31/03/2019) mengatakan, tingkat kematian terbilang tinggi di perkampungan itu. Fasilitas kesehatan tidak difungsikan. Tahun 2018, seorang bayi meninggal dunia saat persalinan lantaran terlabat mendapatkan pertolongan medis.
“Terkadang, pasien harus ditandu menuju Desa Renun, berjarak sekitar 27 kilometer untuk menemui perawat” kata Jamadi. Menurutnya, perawat Fitri Maha berdomisili di Desa Renun. Kalau mengharapkan mobi hardtop bak terbuka untuk membawa pasien, biasanya angkutan darurat itu beroperasi pada hari Jumat. Bila tersedia, terpaksa pasien dibawa pakai sepeda motor.
Sekretaris Desa, Pittor Padang mengatakan, derita masyarakat Desa Aur Subur lengkaplah sudah. Jalan tak pernah diaspal, listrik nihil pendidikan minim dan layanan kesehatan mengecewakan.
Diterangkan, pemerintah menempatkan 2 perawat untuk desa itu. Yakni Fitri Maha dan Masta Manik. Fitri sehari-hari tinggal bersama keluarga di Desa Renun sedang saat ini, Masta Manik sedang curi melahirkan.
Menurut Pittor, Bupati Johnny Sitohang belum pernah menginjakkan kaki di desa terisolir dan tertinggal itu. Ketika kunjungan ke Desa Liang Jering, Johnny berjanji akan mengaspal. Namun hingga jelang akhir periode, janji itu entah dimana.
Belum diketahui, apakah Kepala Dinas Kesehatan Nitawaty Sitohang sudah pernah menginjakkan kaki di unit bawahannya ini sembari menengok kemana penggunaan obat dan anggaran. Atau menerima laporan, asal boss senang. (D01)