Pupuk Subsidi Langka, Petani Meradang

Dairinews.co-Sumbul

Kelangkaan pupuk subsidi membuat petani meradang karena harus menggunakan pupuk non subsidi yang harganya jauh lebih mahal hingga lebih dua kali lipat.

Rini Purba (45) ditemui diarea persawahan Juma Ramba Desa Pegagan Julu 6 Kecamatan Sumbul, Jumat (20/09/2019) mengaku terpaksa menggunakan pupuk non sibsidi menjaga pertumbuhan padi sawah miliknya yang berumur 1 minggu pasca tanam.

“Biasanya, pupuk subsidi jenis urea di bilangan Sumbul dibeli seharga Rp110 ribu per zak, sementara non subsidi seharga Rp 270 ribu.

“Mau bilang apa lagi, ya mau tidak mau harus dipupuk”, sebut nyonya Sihombing itu.

Dalam siaran pers diterima dari Plt Kabag Humas dan Protokoler setda Pemkab Dairi, Senin (16/09/2019) lalu, Kepala Dinas Pertanian, Herlina Tobing mengakui alokasi pupuk subsidi tahun 2019 sudah habis.

Kondisi sedemikian diakibatkan jatah untuk Kabupaten Dairi jauh lebih rendah dibanding Kebutuhan.

Sekaitan itu, Bupati telah mengajukan penambahan alokasi. Surat permohonan ditujukan kepada

Kementerian Pertanian dan Gubernur Sumatera Utara. Secara lisan permohonan disetujui, namun belum direalisasi lantaran Surat Keputusan belum terbit.

Herlina Tobing meminta petani bersabar dan menunda penanaman padi dan jagung hingga pupuk direalokasi, sementara petani yang sudah terlanjur menanam, diminta menggunakan pupuk non subsidi.

Ironisnya, tidak dijelaskan kapan realokasi pupuk terealisasi. Herlina hanya menyebut dalam waktu dekat diyakini akan turun. (D02)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.