Pendopo Dipalang, Bupati Terkesan Menjauh dari Rakyat

Dairinews.co-Sidikalang

Bupati Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Eddy Kelleng Ate Berutu  terkesan  menjauh dari rakyat. Menjaga jarak dengan masyarakat. Sepertinya membangun eksklusifisme.

Pendapat tersebut disampaikan anggota DPRD fraksi partai Golkar,  Delphi Masdiana Ujung, Minggu (22/09/2019).

Indikasi tersebut terkait   pemasangan palang di depan  rumah dinas bupati di sebelah Balai Budaya di Jalan Sisingamangaraja Sidikalang.

Realitas itu mengundang rasa miris. Di era kepemimpinan Bupati S Is Sihotang, MP Tumanggor dan Johnny Sitohang, tamu dan warga yang melakukan kegiatan di Balai Budaya memarkirkan kendaraan di halaman rumah dinas kepala daerah. Mereka tidak mengganggu.

Dan, gerbang dari arah timur rumah dinas juga  terbuka. Bahkan,  tamu kerap  minum kopi semnbari berdialog dengan pejabat di rumah tersebut. Dipastikan, tidak mengganggu mengingat jarak relatif jauh,

Sekarang, pendopo dan Balai Budaya dibikin palang  bambu  dan bentangan kursi.  Gerbang utama juga dijaga ketat serta tertutup.  Penduduk tak bisa lagi memanfaatkan pelataran buat parkir.

“Saya kecewa. Sebab selama ini tidak pernah demikian” kata Delphi. Masyarakat juga paham etika  dan  tahu batas-batas kewajaran sehingga tak perlu bikin palang segala.  Kalau merasa terusik, silahkan ditembok.

Dibenarkan,  DPC Pemuda Pancasila akan menggelar musyawarah  cabang dihadiri tamu istimewa Ketua DPW PP Sumut, Kodrad Shah. Bila pemandangan itu dilihat, diyakini memunculan imej  negatif.

Berdasarkan komunikasi dengan anggota Satpol PP, pembuatan palang itu atas perintah bapak. Delphi mengasumsikan, bapak dimaksud adalah bupati, kata Delphi.

Legislator ini menyebut,  Eddy perlu  introspeksi  bahwa jabatan itu adalah amanah rakyat yang diperoleh  melalui pilkada. Pendopo dibangun dari hasil pajak rakyat. Seyogianya,  membangun kedekatan.

Sekretaris Daerah, Sebastianus Tinambunan dikonfirmasi melalui telepon mengatakan, tidak tahu soal  substansi tersebut.

“Ngak tahu saya. Tunggu saya chek dulu kata Tinambunan. Diakui, di era kepala daerah terdahulu, pelataran kerap dipakai buat parkir tamu.(D01)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.