Puluhan Kasek Dicopot Tanpa Kesalahan
# Mangita Sihite Menangis
Dairinews.co-Sidikalang
Puluhan kepala sekolah mengadu kepada Ketua DPRD Kabupaten Dairi Sumatera Utara (sementara), Depriwanto Sitohang di jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Senin (02/12/2019).
Juru bicara, mantan Kepala SMPN 1 Sitinjo, Binuar Malau menyebut pencopotan 60 lebih kasek melanggar Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) dan Peraturan Pemerintah tentang aparatur sipil negara.
“Bupati diduga melakukan pelanggaran. Dan pencopotan sarat muatan politis” kata Binuar.
Diterangkan, sesuai Permendiknas nomor 6 tahun 2018, ditegaskan bahwa syarat kasek harus memiliki sertifikat. Rekannya telah lulus namun yang diangkat adalah guru yang kalah atau tidak mempunyai sertifikat.
Budiman Sihotang menyebut, dicopot dari kasek SMP di Sumbul menjadi guru di Pegagan Hilir. Jaraknya cukup jauh. Seorang perempuan mengaku dipindah dari kasek di Sumbul menjadi guru di Silahisabungan.
MENANGIS
Hal serupa diutarakan Mangita Sihite. Dia didepak dari kepala SD menjadi guru di SD Gunung Sayang bersama tekannya boru Situngkir. Eksesnya, mereka kekurangan jam mengajar dimana jumlah siswa atau rombongan belajar berkurang.
Mangita tampak menangis atas nasibnya. Dia bekerja keras mendidik anak hingga punya sertifikat. Tetapi yang dipromosi malah tidak memenuhi syarat.
“Tak ada gunanya Permendiknas itu. Percuma uang negara habis membiayai pelatihan” ujar Mangita.
Depriwanto dan anggota Rukiatno Nainggolan serta Nasib Sihombing menerrangkan, mutasi merupakan hak prerogatif Bupati. Itu harus dilakukan sesuai aturan. Jika di luar ketentuan, tugas dewan mengawasi.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Suasta Ginting menyarankan, substansi itu lebih baik ditanya ke Dinas Pendidikan.
Terkait kasek yang belum lulus ujian sertifikasi, nanti disertakan setelah menjalankan tugas.
Seorang staf di Dinas Pendidikan mengaku pilu atas mutasi itu. Mereka sudah memotivasi para kepala sekolah agar memanfaatkan kesempatan. Belajar dari pukul enam hingga jam satu malam. Banyak pendidik itu sukses dan memegang sertifikat. Namun, yang dipromosi malah yang tak memiliki sertifikat.
Bupati Eddy Kelleng Ate Berutu, Kamis (28/11/2019) menerangkan, pelantikan dilakukan sesuai kelayakan dan profesionalisme. Bukan faktor kedekatan atau dukungan politik. (D01)