Keterangan Pers Terkait Pemberitaan Pelatihan Penenun Ulos Silahisabungan

  1.  Dekranasda merupakan organisasi yang bertujuan melaksanakan pembinaan dan pengembangan pelaku kerajinan di Kabupaten Sebagai mitra Pemerintah Daerah dalam menjalankan fungsinya, Dekranasda Kabupaten Dairi turut membantu memberikan masukan dalam perumusan kebijakan dan program dalam rangka pembinaan dan pengembangan industry kerajinan. Dekranasda Kabupaten Dairi menyadari bahwa Pemerintah Kabupaten Dairi memiliki keterbatasan belanja dalam APBD, maka untuk itu Dekranasada berinisiasi mencari alternative pembiayaan untuk pembinaan pengrajin lewat dana CSR PT. Inalum;
  2. Berdasarkan Perjanjian Kerja sama antara PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dengan DewanKerajinanNasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Dairi, bahwa pihak Inalum dalam rangka pelaksanaan program tanggungjawab social dan lingkungan (corporate social responsibility) memberikan kontribusi berupa dana pemberdayaan pengrajin tenun ulos Silahisabungan kepada pihak Dekranasda Kabupaten Dairi dengan bekerja sama dengan lembaga/yayasan yang kredibel dalam bidang pengembangan produk tenun ulos yakni Yayasan Merdi Sihombing;
  3. Lingkup kegiatan pemberdayaaan pengrajin ulos berupa pelatihan, produksi kerajinan tenun ulos, pendampingan, pemasaran dan promosi dalam dan luar negeri;
  4. Adapun latar belakang program ini :

a. Silahisabungan sebagai salah satu kecamatan yang masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional memiliki salah satu potensi yakni para penenun yang harus dikembangkan baik sumber daya manusianya maupun Dimana saat ini para penenun Silahisabungan hanya menghasilkan ulos untuk keperluan adat saja, maka lewat program ini para penenun akan dilatih melakukan diversifikasi atau pengembangan produk yakni menghasilkan tenun untuk kebutuhan fashion dengan harapan pasaraan lebih terbuka lebar;

b. Secara makro padatahun 2018, IKM tenundan batik telah menghasilkan 53,3 juta dolar AS untuk perekonomian nasional, maka ini adalah peluang pasar bagaimana agar pengrajin Kabupaten Dairi khususnya Silahisabungan dapat berkontribusi dan terangsang untuk eksport hasil tenun;

5. Konsep program :

a, Konsep kegiatan ini adalah sustainable dan padat Tidak berhenti pada 25 orang saja, namun juga menjangkau kepada penenun lainnya. Manfaatnya juga harus dirasakan masyarakat sekitar. Sistem kerjanya diatur, seperti masyarakat dapat menjual tumbuh-tumbuhan sebagai bahan pewarna alami, ada yang diupah sebagai panirat, penggulung, menggatip, martibobo dan menenun. Artinya satu produk dihasilkan lewat sentuhan beberapa orang yang tentu berdampak pada pendapatan ekonomi masyarakat sekitar;

b, Program ini tidak menghalangi/melarang para penenun untuk tetap memproduksi tenun ulos adat sebagai asset kearifanlokal, bahkan dengan program ini akan menambah pendapatan penghasilan penenun karena penenun dapat menghasilkan tenun ulos adat dan diversifikasi produk tenun untuk fashion;

c. Produk tenun yang dihasilkan adalah dengan menggunakan pewarna alami yang memanfaatkan endemis atau tumbuhan yang tumbuh di sekitaran Silahisabungan sehingga dapat menjagakelestarian Danau Toba dari pencemaran limbah pewarna kimia yang selama ini digunakan para penenun Silahisabungan;

  1. Terhadap pemberitaan yang menyatakan para penenunmerugi/ pendapatanmenurun, dapat kami jelaskan:

a. Bahwa kegiatan pemberdayaan tenun ini adalah menciptakan produk tenun untuk kebutuhan Tentu ditahap awal ini masih dirasakan beberapa kendala oleh penenun yang belum terbiasa menggunakan benang yang lebih halus dari biasanya. Dan skill/kemampuan penenun tidak merata sehingga volume produk yang dihasilkan masih relatif kecil dan tentunya ini masih dalam proses pembelajaran untuk perbaikan ke depan. Lewat promosi yang telah dilaksanakan baik di Jakarta maupun di Belgia atas permintaan pasar yang mulai bangkit maka akan memacu para penenun untuk cepat terampil;

b. Kemudian produk diversifikasi/ pengembangan ini bukan diproyeksikan untuk dijual per Berbeda dengan tenun ulos adat yang dijual perlembar yang pemakaiannya diselempangkan di badan, produk diversifikasi produk ini menjadi bahan baju dimana untuk keperluan 1 baju menggunakan 4 lembar kain tenun yang dihasilkan;

7. Merdi Sihombing dalam program ini adalah bukan penampung hasil tenun sesuai pemberitaaan yang ada, Merdi Sihombing sebagai pihak yang berkompeten yang dihunjuk dalam pengembangan tenun ulos dengan konsep eco-fashion mulai dari pelatihan hingga membantu pemasaran;

Sidikalang, 10/12/2019

Sekian dan terima kasih.

Nara sumber :Rahmat Syah Munthe (selaku Ketua Harian Dekranasda Kabupaten Dairi)

08116204009.

 

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.