Dairinews.co-Sidikalang
Loide boru Lumban Gaol ibu dari Samuel Pendapotan Nainggolan menangis tiada henti meratapi kepergian anak tunggalnya, Kamis (6/2/2020).
Berbagai upaya dilakukan pihak keluarga dan handai taulan belum berhasil menenangkan pikirannya.
“Dohot nama au Dapot. Dohot nama au anakku rap dohot bapakmu. Unang dibereng jolma i au di ramba-ramba an” kata Loide yang kini tinggal sendiri sebelum mengantar putra tercinta menuju pemakaman.
Dang dohot be ho Dapot mangurupi au mangalap jagung…Dang markareta be ho…, kata Loide sambil mengusap pipi putranya. Dia kemudian menyisipkan uang ke saku anaknya untuk ongkos. Dia jo hepeng muna i dua puluh ribu asa mangallang mi anakkon, katanya hingga mengundang warga meneteskan air mata.
Kala berbagai komunitas menyampaikan ucapan duka berupa amplop, petani ini tampak yak bergairah. Tuaha be i? So singkola be anakku…Dang porlu be i di au… Dia meminta waktu, kalau boleh diberi 1 hari lagi untuk menengok jasad anaknya.
“Molo marsogot ta suan, lam loja do annon inang. Sotung habe marsahit” kata Sihombing mewakili dongan sahuta.
Sementara itu, CH Nainggolan purna bhakti PNS meminta keluarga memberi perhatian kepada Loide.
“Nungnga hubege sian nangkaningan andung ni inang on. Sai torus tumatangis. Ingkon lehonon muna do roha muna, tarlumobi hamu namartinodohon” tandas CH Nainggolan.
Sebagaimana diketahui, suami Loide, Marulak Nainggolan wafat 2,5 tahun silam dalam kondisi memprihatinkan.
Putra tunggalnya, Samuel meninggal dunia setelah berkelahi dengan teman satu kelas di SMPN HKBP Sidikalang, Rabu (5/2/2020). Kepala Sekolah, Ungkap Simamora menyebut, korban sempat dilarikan ke RSU tetapi tak berhasil diselamatkan.
Pihak sekolah menyerahkan diduga pelaku berinisial SO beralamat di Kecamatan Siempat Nempu Hulu ke Polres Dairi Sumatera Utara guna pengamanan. Sebelum dikebumikan secara kristiani, jasad Samuel diotopsi di RSU Bhayangkara Medan. (D01)