‘Pekong’ Eddy-Jimmy Tontonan di Saat Pandemi Covid
Dairinews.co-Sidikalang
Pengusaha kuliner, Parlianto (52) sehari-hari disapa Lilik, Selasa (14/7/2020) mengatakan, pecah kongsi (pekong) Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Eddy Kelleng Ate Berutu-Jimmy AL Sihombing menjadi tontotan masyarakat di saat pandemic covid.
“Jadi hiburan yang sesungguhnya memalukan” kata Lilik. Mempermalukan pemerintah dan masyarakat.
Ini menunjukkan, kualitas figur top manajemen sekarang tidak lebih baik dibanding pemimpin terdahulu. 1 tahun kepemimpinan Eddy-Jimmy, belum ada hal yang menonjol. Justru terlihat jelas disharmoni.
Bagaimana bicara kondusifitas dan produktivitas kalau pasangan kepala daerah tidak pernah koordinasi. Kepempimpinan ‘pekong’ diyakini sulit produktif. Pecah kongsi akan berdampak ketidaknyamanan PNS dalam bekerja. Pengusaha mikro ini menyebut, menerima info, bahwa ASN kurang nyaman.
Seyogianya, Eddy-Jimmy memberi keteladanan dan membangun transparansi. Dengar-dengar, acara pelantikan pimpinan OPD tidak bisa diliput wartawan. Ada apa? Itu artinya menutup informasi bagi masyarakat. Itu belum pernah terjadi. Pemerintah yang baik harus memberi ruang kepada media dan siap dikritik.
Lilik mengingatkan, keduanya memiliki tanggung jawab besar karena mengemban nama pemerintah dan masyarakat. Perlu disadari, gaji, tunjangan jabatan, fasilitas hingga rumah yang mereka tempati adalah uang rakyat yang dikumpul melalui pajak masyarakat. Karenanya harus bekerja maksimal dan solid.
Dia berharap, Sekretaris Daerah Leonardus Sihotang mengambil jarak yang sama kepada semua pihak termasuk Eddy dan Jimmy. Kecenderungan ke salah satu pihak menimbulkan ketidaknyamanan bagi ASN. Ditambakan, Lilik punya pengalaman bagaimana kedekatan dan kepiawaian RE Nainggolan kala menjadi Sekda. Maddin Sihombing juga cukup mantap di posisi senior tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Rahmatsyah Munthe, belum bisa menjawab apakah Eddy-Jimmy sudah pernah bertemu pasca pekong terbuka, Selasa (7/7/2020).
Dia juga belum bisa menjawab apakah ada pihak yang memfasilitasi perdamaian.
“Belum bisa saya jawab” kata Rahmatsyah. (D01)