Mencopet di Pasar Sidikalang, Mulut Wanita Asal Kabanjahe ‘Bongkak’ Dibogem

Dairinews.co-Sidikalang

Ibu 4 anak,  D br S (39) penduduk Jalan  Irian Gang Sederhana  Kelurahan  Lau Cimba  Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo Sumatera Utara sempat menjadi sasaran bogem warga, karena tertangkap tangan melakukan aksi copet di Pasar Sidikalang tepatnya di eks terminal  area   lapak pedagang monja  (pakaian bekas),  Sabtu ( 15/8/2020).

Saat itu, D br S melakukan aksinya kepada  seorang pengunjung pasar. Tas bawaan  sempat  dibuka,  namun  sebelum berhasil mengambil isi, aksinya keburu ketahuan dan selanjutnya diteriaki hingga spontan dikerumuni dan dibogem.

D br S masih beruntung, karena seorang pedagang berinisiatif mengamankan dan selanjutnya dihantar ke kantor Polisi  Sektor  Sidikalang Kota  dengan kondisi mulut bengkak.

Saat diinterogasi petugas di Mapolsek Sidikalang Kota, D Br S mengakui  perbuatannya. “ Saat membuka kancing tas, saya langsung ketahuan”, sebutnya.

Dalam melakukan aksinya dia mengaku hanya sendiri,  tidak  ada jaringan atau group.  Mencopet telah digelutinya sekitar satu tahun dan dilakukan di berbagai tempat diantaranya  Pasar Kabanjahe dan Berastagi Kabupaten Karo.

Di Pasar Sidikalang, dia  mengaku telah beroperasi sekitar setengah tahun belakangan.

Kepada  wartawan, D br S menyebut, menjadi pencopet karena tidak ada yang menerima dirinya  menjadi buruh tani (aron). Disebutkan  suaminya bermarga M tidak memiliki pekerjaan, sementara 2 dari 4 orang anaknya masih sekolah.

Diakui, pekerjaan  sebagai  pencopet  atas sepengetahuan suaminya. “Suami tahu tetapi anak-anak tidak”, sebutnya.

Kapolsek Sidikalang, Iptu Sukamto Berutu  menyebut, D br S dihantarkan warga  bermarga Pohan ke Mapolsek Sidikalang. Pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Sementara itu, Rebekka Sianturi penduduk Jalan Hasoman Sidikalang, yang berjulan monja  di  Pasar Sidikalang, mendatangi Mapolsek untuk melihat sosok pelaku.  Rebekka mengaku penasaran karena sekitar dua pekan sebelumnya menjadi korban copet.

Rebekka kehilangan dompet  BPKP dan STNK 2 unit, uang tunai 7 juta, perhiasan berbobot 5 mayam, kartu ATM dan surat-surat lainnya.

Dompet diambil  saat pembeli sedang ramai, dan sesaat kemudian dia tersadar dompetnya diambil orang dan berusaha mengejar, namun tak berhasil karena pelaku menghilangkan jejak ditengah keramaian pasar.

“Saya tidak menuduh dia pelakunya, namun  dari pandangan sekilas,  ada kemiripan seperti bentuk  body dan mengenakan tudung kepala, karena waktu itu saya sempat mengejar”,  sebut Rebekka. 

Ketika dikonfrontir, D br S membantah mencopet dompet Rebekka. Dia menyebut, dua kali hari Sabtu berturut-turut dirinya tidak  beropersi di Dairi lantaran ada acara duka dikeluarga dekatnya.(D02)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.