Prospek Bawang Merah di Silahisabungan Kian Lesu

Dairinews.co-Sidikalang

Prospek budidaya bawang merah di Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi Sumatera Utara kian tak menentu. Bahkan cenderung lesu. Harga mahal diprediksi sukar diraih sementara investasi dirasa cukup besar.

Padahal, kalau dari segi aroma dan rasa, produk ini diyakini terbaik. Juga lebih tahan lama.

Demikian pandangan petani, Hasiholan Sidebang (52) penduduk Desa Silalahi 3, Kamis (4/2/2021).

Diutarakan,  Desa Silalahi dan Paropo hampir 100 persen menggantungkan hidup dari pertanian bawang merah. Ini komoditas unggulan sejak puluhan tahun.

Di Silahisabungan, tidak layak tanam cabe, jagung dan lainnya. Itu dilatarbelakangi 2 faktor yakni tiupan angin kencang dan lahan sempit.

“Hanya bawang merah tumbuh subur di kampung ini” kata Hasiholan.

Namun belakangan ini, bawang merah telah dikembangkan di beberapa kecamatan diantaranya Sumbul, Sitinjo, Sidikalang, Pegagan Hilir, Parbuluan. Itu membuat harga jual kurang kompetitif.

Memang tidak ada yang perlu disalahkan Tak mungkin kami melarang masyarakat diwilayah tetangga melarang bertani. Tetapi apapun dikata, eksesnya besar.

Hal senada disampaikan rekannya,  Vitner Sigiro (56). Menurutnya, keuntungan diraih petani lokal bakal minim. Dengan modal tinggi,  bibit 1 kilogram hanya mampu menghasilkan panenan 10 atau maksimal 15 kilogram. Setiap keluarga rata-rata mengusahai  100 kilogram bibit. Harga bibit minimal Rp40 ribu per kilo.

Budidaya bawang merah di Silahisabungan sangat sentitif serangan hama penyakit. Bila  gerimis turun,  bisa 2 kali menyemprot pestisida dalam sehari.

Di kecamatan tetangga, 1 kilogram bibit bisa memproduksi  hingga 40 kilogram. Dari sisi ekonomi, kalau harga  jual di tingkat petani di Silalahi Rp15 ribu, itu masih impas.

Saat ini, pasaran untuk panenan kualitas  bagus Rp10 ribu. Kalau mutu sedang Rp8000 per kg. Kondisi sedemikian kurang menggairahkan.

Keduanya berharap, pemerintah memproteksi petani. Diantaranya memberi kepastian harga dan penyediaan bibit berkualitas untuk meringankan modal usaha tani. (D01)

“Holan bawang on do hangoluon ni dongan pangula. Ido pasingkolahon ianakhon” kata Vitner. (D01)

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.