‘Bab-bab’ Teman Hingga ‘Monding’ 6 Tahun Silam, Si Nadapdap Ditangkap
Dairinews.co-Sidikalang
Kapolsek Tigalingga, AKP Sarbanua P Siringo-ringo dan tim berhasil mengungkap kasus penganiayaan mengakibatkan Wasinton Tampubolon ‘monding’ (meninggal dunia) 6 tahun silam, tepatnya Jumat, 3 April 2015.
Tersangka berinisial LN (32) ditangkap di rumah kakaknya di Lau Kirik Desa Bukit Lau Kersik Kecamatan Gunung Sitember, tak jauh dari rumah ibunya, Selasa (23/3/2021). Pemuda itu tak bisa berikuti ketika diringkus saat istirahat siang.
Sarbanua didampingi Kasubbag Humas Iptu Donni Saleh dan Kanit Resum, Rukur Sidabutar mengatakan, sejak peristiwa kriminal itu, tersangka kabur ke Palembang. Seterusnya, diduga, dia mengira kasusnya sudah ‘lenyap’ hingga memutuskan pulang kampung lantaran rindu sama orang tua. Keberadaannya dilapor ke polisi.
Menurut Sarbanua, saat kejadian, LN menikah sebulan sebelumnya. Pasca kabur, mempelai perempuan meninggalkam kampung itu. Dan, selama di pelarian, dia menikah lagi dan memiliki satu anak. Ditambahkan, korban dan tersangka adalah teman sepermainan dan kompak.
Bagaimana kronolisnya hingga Wasinton Tampubolon wafat setelah ‘dibab-bab?
Sarbanua menuturkan, siang itu Wasinton dan saksi Ojak Siburian pulang dari Dusun Barisan Islam naik sepeda motor Dia bertemu LN di warung Mak Marcel. Kala itu, Wasinton mengajak LN minum ke lokasi lain, bernama Barisan.Selanjutnya, LN menjawab duluanlah kalian.
Korban kemudian melontarkan kalimat tak senonoh kepada tersangka membuatnya emosi. Keduanya teribat pertengkaran hingga sepakat berkelahi. Korban melaju di depan bersama motornya. Sementara si Ojak dilarang ibunya untuk ikut.
Saat korban memasang cagak kereta, LN segera mendekat dan mencekik hingga motor jatuh. Kepala korban juga dihantamkan sebanyak 3 kali ke aspal. Pukulan juga dilepas hingga Wasinton tanpa perlawanan. Aksi itu terjadi di depan rumah tersangka.
Perbuatan dilakukan sendirian, kata Sarbanua.
Orang tua korban, Marihot Tampubolon dan Mariati Ginting membawa Wasinton berobat ke Puskesmas Tigalingga. Lantaran takut dilapor ke polisi, tersangka kabur ke Medan lalu tembak ke Palembang.
LN menyebut, dia bekerja sebagai sopir truk. Istri keduanya orang Jawa dikaruniai 1 anak. Dirinya dibayang-bayangi ketakutan. Diutarakan, kekerasan itu dilakukan karena sakit hati.
LN kini meringkuk di ruang tahanan Polsek Tigalingga. (D01)