Penggundulan Hutan Lae Pondom Mencapai 250 Hektar

# Sumber Air Pertanian Terancam

Dairinews.co-Sidikalang

Hutan gundul  akibat perambahan di Lae Pondom Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Sumatera Utara mencapai 250 hektar. Kondisi tersebut merupakan persoalan serius yang mendapat atensi pemerintah.

Itu dibenarkan  Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Amper Nainggolan di Sidikalang, Rabu (7/7/2021).

Perusakan ekosistem itu terjadi di Desa Dolok Tolong dan Tanjung Beringin 1. Pihaknya sudah melakukan perekaman melalui drone.

Amper menyebut, penggundulan itu akan berakibat fatal terhadap kesinambungan pertanian di hilir khususnya budidaya bawang merah di Kecamatan Silahisabungan dan persawahan serta hortikultura di hilir.

Diterangkan, air dari kawasan hutan lindung itu dimanfaatkan untuk memutar turbin PLTA Renun. Selanjutnya dipasok ke Danau Toba yang kemudian dipakai untuk pengilahan biji timah oleh PT Inalum. “Kawasan perambahan  merupakan daerah tangkapan air Danau Toba. Hutan itu habitat ragam flora dan fauna yang mendukung keseimbangan alam” tandas Amper.

Pihaknya sudah memasang spanduk tanda larangan. Keprihatinan itu telah dilapor ke Gubernur Sumut dan Menteri Kehutanan.

Langkah konkret kata Amper, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 15 Kabanjahe Dinas Kehutanan Sumut menyediakan 2000 bibit pohon untuk langkah perdana. Penanaman dilakukan minggu ke 3 Juli ini. Bupati, Eddy Kelleng Ate Berutu bersama pejabat dijadwalkan  hadir.

Wakil Ketua Komisi 2, Junimart Girsang telah meminta atensi Kapoldasu, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak terkait perusakan alam itu.

Diperoleh kabar, dana desa Dolok Tolong dipakai untuk membangun jembatan dan membuka jalan di lokasi perambahan. Seorang warga Kecamatan Sumbul  menyebut, diduga, lahan dikavling-kavling dan diperjualbelikan. kayu juga banyak  dibawa keluar lokasi. (D01)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.