Sandok Ngeri Hian Ma, Jalan Simungun-Lae Itam ‘Hancur’

Dairinews.co-Sidikalang

Sekretaris PAC PDI Perjuangan Kecamatan  Siempat Nempu Hilir Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Alamsyah Naibaho  mengeluhkan kerusakan jalan menghubungkan Desa Simungun hingga Desa Lae Itam.

“Sandok ngeri hian ma nuaeng hami” kata Alamsyah.

Sebagian kondisi permukaan jalan sudah longsor dan lainnya berkubang di musim hujan dan kerikil lepas di saat kemarau. Infrastruktur buruk sedemikian sudah berlangsung 3 tahun lebih. Hingga kini, belum ada tanda-tanda perbaikan.

Alamsyah menyebut salah satu titik membahayakan. Yakni, badan jalan yang tergerus di dekat Pasar Pardomuan. Itu menyulitkan pengangkutan hasil pertanian dari Desa Lae Itam, Lae Luhung, Lae Haporas dan Sinar Pagi. Sebaliknya, realitas itu juga ancaman saat belanja barang termasuk kebutuhan pokok dari Pardomuan.

Alamsyah Naibaho

“Memang kami sangat menderita, khususnya penduduk Desa Lae Itam, Lae Luhung. Bagaimana membawa hasil tani ke Pasar Pardomuan dengan kondisi jalan sedemikian hancur” kata Koordinator Kecamatan Junimart Girsang itu .

Pada titik lainnya, armada kesulitan melaju karena infrastruktur sudah kehilangan bentuk.Alamsyah mengungkap, badan jalan di depan Kantor Camat juga sudah hampir putus. Kini ditambal pakai kayu balok.

Camat, Swanto  Sitakar  membenarkan kerusakan fasiitas pubik tersebut. Diutarakan, daerah itu merupakan sentra ragam produk pertanian. Pada bulan Juni hingga Agustus kemarin, sebanyak 20 sampai 30 mobil pick up datang untuk menampung durian. Jagung, kakao, cabe, pinang dan padi dibudidayakan masyarakat secara intensif.

Puluhan meter badan jalan di Simpang Lae Luhung Kecamatan Siempat Nempu Hilir Kabupaten Dairi Sumut dibiarkan hancur bertahun-tahun, Rabu (27/10/2021). (Dairinews.co)

Swanto menyebut mendapat informasi, badan jalan longsor di Desa Lae Luhung akan diperbaiki tahun 2021 oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Pisser Agustinus Simamora dari Tim Junimart Girsang Center melakukan perjalanan ke Lae Itam guna meninjau sekaligus mencari solusi jalan ambles di Desa Lae Luhung. Jarak  sekitar 13 kilometer ditempuh dalam tempo 1 jam lebih. Jika pemerintah tidak mampu menangani ruas itu, Wakil Ketua Komisi 2 DPR RI,  Junimart Girsang  terpanggil  menggerakkan gotong royong pakai dana pribadi.

“Junimart GIrsang prihatin atas pembiaran jalan longsor bertahun-tahun di Simpang Lae Luhung. Kalau pemerintah kabupaten tidak sanggup, Junimart siap membiayai dengan cara gotong royong bersama masyarakat” kata Pisser kepada Kepala Desa Lae Luhung, Agustinus  Situmorang dan warga (D01).

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.