Jalan Sidikalang – Parongil ‘Babak Belur’, Komitmen Bupati Eddy Dipertanyakan

Dairinews.co-Sidikalang

Ketua Forum Masyarakat Silima Pungga-Pungga (Formasi), Victor Panjaitan, Selasa (9/11/2021)  mengatakan, kecewa kepada Bupati Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Eddy Kelleng Ate Berutu.

Alasannya, jalan menghubungkan Sidikalang-Parongil dibiarkan babak belur. Sudah jelang 3 tahun kepemimpinan, terhadap fasilitas umum itu. Belum ada perbaikan. Pemerintah terkesan  melakukan pembiaran terhadap mobil berat diduga dipakai untuk kepentingan perusahaan tambang.

“Kami berhak menuntut Bupati untuk memberi pelayanan maksimal. Rakyat bayar pajak. Yakni PBB, pajak hotel dan restoran serta lainnya. Jangan diskriminasi” tandas Victor.

Dijelaskan, jarak 2 ibukota kecamatan tersebut berkisar 25 kilometer. Namun, dibutuhkan waktu 1 jam untuk menyelesakan jarak tempuh. Pemuda berkepala plontos ini mengungkap, mobilnya kerap masuk bengkel lantaran ‘malolotok-lotok’ setiap melintas.

Tagline Perubahan Menuju Dairi Unggul, sepertinya masih retorika. Belum ada hal yang patut dibanggakan, kata Victor.

Dijelaskan, pengusaha lokal, Ungkap Marpaung dan rekan  sudah melakukan perbaikan di titik terparah dengan menggandeng polisi dan tentara untuk bergotong royong merehabilitasi beberapa waktu lalu. Hingga kini, belum ada  langkah konkret pemerintah.

Kecamatan Silima Pungga-Pungga dan Lae Parira merupakan sentra beras, durian, jagung, pisang, kakao dan pinang. Infrastruktur buruk diyakini melemahkan  harga jual di tingkat petani. Victor mempertanyakan, sejauh mana komitmen nyata Bupati terkait  mensejahterakan masyarakat?

“Sudah jelang 3 tahun menjabat. tetapi jalan Sidikalang-Parongil dibiarkan makin parah” tandas Victor.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Anggara Sinurat membenarkan kerusakan tersebut. Pihaknya sudah menyurati perusahaan tambang, PT Dairi Prima Mineral (DPM) untuk melakukan rehabilitasi.

Manajemen belum menyetujui permintaan lantaran perusahaan belum memperoleh revisi Amdal. Memang, dibutuhkan anggaran besar guna penanganan, kata Anggara.

Menurut Anggara, solusi yang akan diambil adalah gotong royong bersama pengusaha galian C. Pengusaha membantu penyediaan batu. Selanjutnya, Dinas PUTR mengerahkan alat berat  untuk menambal jalan rusak. (D01)

 

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.