Parasian Nadeak Paparkan Alasan Ikut Pilkades

Dairinews.co-Sidikalang

Parasian  Nadeak (61) calon Kepala Desa Parbuluan 6 Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Sumatera Utara berkisah seputar latar belakang dirinya ikut kontestasi pada  pilkades serentak 25 Nopember 2021 mendatang.

Ditemui di kediaman usai cabut nomor, kepala keluarga bergelar Ompu Artika menyebut, semula kurang berambisi. Dia sudah lama menjauh dari seluk-beluk pemerintahan.

“Saya lebih suka berburu, memancing. Kalau ke lapo (warung-red), saya tak begitu suka” ujar kandidat bernomor urut 3 itu, Selasa (16/11/2021). Ke ladang, seperlunya saja. Kalau lagi kepingin, berangkat. Salah satu kewajibannya adalah mengikuti acara adat istiadat. 

Dari perbincangan ringan dengan beberapa teman, dia mendengar banyak nama termasuk teman akrab  bakal ikut pilkades. Namun, kalau figur-figur itu berkompetisi, kemungkinan menang, tipis. Kabar itupun didalaminya.

Parasian  menemui satu per satu. Seorang teman akrabnya menandaskan obsesi. Dia memberi masukan, bahwa selain popularitas dan visi-missi,  kekuatan finansial juga sangat menentukan.

“Hanya untuk makan minum, diperlukan miniaml Rp50 juta. Dapur harus terus berasap” ujar Parasian  kepada sosok yang dibesarkannya. Tetapi, masukannya tak digubris. Orang itu  merespons, punya sponsor.

Agar suasana lebih damai dan yakin menang, Jabengar menyebut, memutuskan ikut ambil bagian. Dia melakukan berbagai persiapan.

Salah satu program prioritas, kata dia, ingin meningkatkan kualitas pelayanan pubik. Semua urusan masyarakat harus ditangani dengan model cepat, tepat dan murah.

“Kades mesti terbuka berkomunikasi serta gampang ditemui. Jam kantor, yah harus di kantor—kecuali ada urusan luar” kata Parasian.

Menurutnya, dana desa harus menyentuh skala prioritas. Jangan pula anggaran diarahkan buat pembukaan atau perkerasan atau juga pengaspakan jalan menuju rumah kades. Warga bisa melihat apakah kebijakan pro rakyat atau personal.

Diutarakan, dengan dana desa Rp1,3 millar idealnya sudah banyak pembangunan terwujud. Parasian mengungkap, pernah menjabat Kades tahun 2005-2015 atau 2 periode dimana dana desa tertinggi berkisar Rp79 juta . Banyak pembangunan direalisasi. Itu hasil lobby  dengan pejabat  pemerintah kabupaten. (D01)

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.