Dairinews,co-Sidikalang
Kepala SMKN 1 Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Paulus Saing (foto) melalui telepon,Minggu (23/1/2022) mengaku sedih dan terpukul atas berita, siswa dikeluarkan dari sekolah lantaran tak mampu membayar uang SPP.
“Saya sedih. Berita itu mengada-ada. Padahal saat ini, berbagai pihak bekerja keras membuktikan kepada masyaraat bahwa lembaga pendidikan ini punya mutu bagus”, tanda Saing.
Ditandaskan, Grace Sianipar tidak dipecat karena masalah uang sekolah. Kalau pelajar tak sanggup membayar, saya siap. Dan itu, bukan kali pertama dilakukan. Manajemen dan guru punya komitmen, jangan sampai uang menjadi penghalang generasi muda menyelesaikan studi.
“Kita lagi membangun trust tapi tiba-tiba muncul kabar miring yang tidak benar” kata Saing
Paulus menerangkan data terkait Grace siswa kelas 11. Fakta sesungguhnya adalah, pelajar ini tidak masuk selama1 buan. Seterusnya, wali kelas memberi peringatan.
Pada prinsipnya, sekolah menjalankan prosedur.Jika memang siswa tak mau lagi meneruskan study, disarankan, orang tua membuat surat pernyataan sebagai pegangan bagi manajemen.
“Tidak benar diberhentikan atau dikeluarkan lantaran tak mampu membayar SPP” ujar Paulus.
Sehubungan itu, pihaknya akan mengundang guru pembimbing, wali kelas dan orang tua siswa guna memberi penjeasan secara objektif, Senin (24/1/2022).
Hal serupa disampaikan guru pembimbing, boru Manik.Berdasarkan data di sekolah, Grace tidak masuk selama 1 buan. Sesuai ketentuan sebenarnya, kalau lewat 14 hari akan diambil kesimpulan. Pun demikian, wali kelas masih melakukan pendekatan.
Pak Saing lagi membangun imaje bahwa SMKN 1 adalah lembaga menimba ilmu generasi muda. Saya kenal karakter dan komitmen Kasek, Senantiasa menerapkan nilai kasih dalam proses belajar-mengajar, kata boru Manik.
Salah satu media online menyiarkan berita dengan topik, Grace Sianipar dikeluarkan dari sekolah lantaran tak mampu membayar SPP. (D01)