Benpa Nababan Sekak Depriwanto Sitohang
Dairinews-Sidikalang
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Ir Benpa Hisar Nababan sebagai kader tulen PDI Perjuangan menunjukkan ‘warna merah’ lewat sidang paripurna DPRD pada penyampaian nota jawaban Bupati atas pemandangan umum anggota dewan tentang Perubahan APBD 2016 di Sidikalang, Kamis (8/9/2016). Mirip uji kemampuan, dia berhasil menang mudah menekan upaya penghadangan yang dilakukan Depriwanto Sitohang ketua fraksi Partai Golkar.
Saat giliran tiba, Benpa mempertanyakan kepada Wakil Bupati Irwansyah Pasi tentang pertanggungjawaban alokasi anggaran Rp1,5 milliar untuk pengendalian lalat buah dan Rp500 juta untuk pengendalian hama di Dinas Pertanian.
Benpa mengkritisi, apa jaminan bahwa lalat buah bisa teratasi. Menurutnya angka itu sangat besar. Bukan proyek sekedar habis. Lantaran digaji rakyat, Benpa menyebut, harus melakukan pengawasan sesuai tugas. Apalagi tahun depan penghasilan legislator meningkat, wajib diikuti kinerja. Dia juga bertanya, lembaga mana atau universitas mana yang bisa menggaransi bahwa teknik tersebut ampuh.
Kala itu, Benpa menunjukkan sebuah produk organik berupa perangkap yang mampu menjerat lalat buah jantan. Melalui aplikasi, siklus reproduksi bisa diputus. Lalat buah betina jadi janda. Kalau ini, jelas ada professor menjamin, terang Benpa sembari memperlihatkan sampel berikut kloni organisme tangkapan.
Ketika Benpa memaparkan kekhawatiran pemakaian zat kimia versi Dinas Pertanian, Depriwanto notabene kader Golkar menginterupsi. Interupsi ketua. Sebaiknya, diarahkan sidang ini.
Merasa ucapannya dipotong, Benpa memperlihatkan kemapanan berpolitik. Dia menyekak Depri notabene anak KRA Johnny Sitohang Adinegoro, Bupati Dairi. Saya punya hak bicara di sini. Mau dua jam lagi pun bicara, tidak masalah. Ini persoalan rakyat. Petani jeruk manis banyak frutasi lantaran serangan lalat buah. Jangan sekali-kali dipotong pembicaraan orang.
“Di sini tidak ada anak emas” ujar Benpa duduk di barisan pimpinan sidang bersama Wakil Ketua Togar Pasaribu. Hingga sidang berakhir, Depriwanto pun tak lagi berkutik. Tak sepatah katapun dilontarkan. Tak seorangpun dari 13 anggota fraksi partai berlambang pohon beringin menyuarakan dukungan kepada Depri.
Kepala Bidang Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian, Bintoha Angkat menerangkan, pengadaan pestisida senilai Rp1,5 miliar ditujukan untuk lalat buah. Bulan September ini akan ditender. Sedang biaya Rp500 juta dialokasikan bagi engendalian hama pada tanaman padi dan hortikultura. Birokrat ini pun tak mampu menerangkan bahan aktif pestisida yang akan digunakan berikut dampak bagi manusia.
Usai giliran Benpa, pimpinan sidang Sabam Sibarani memberi kesempatan kepada Ketua fraksi Nasional Demokrat (Nasdem), Nasib Udur Sihombing. Seolah ikut dengan irama Benpa, Nasib pun mempertanyakan apakah embicaraannya bisa diinterupsi.
“Apakah kalau saya bicara bisa diinterupsi? Jangan nanti lagi bicara, ada pula interupsi. Ini hak konstitusi saya” kata Nasib. (D01)
belajar dulu teknik persidangan para bapak2 pejabat kab.DAIRI..jangan ketika sudah membahas RAKYAT,baru belajar teknik persidangan..tapi memang kalau di bahas tentang pembasmian LALAT BUAH sampai menelan ANGGARAN 1.5 M,mungkin seluruh habitat LALAT,KECOA,TIKUS, dan KOLONI SEMUT bisa dibasmi sampai ke cucu nya..istilahnya sampai KE PAHOPPU NYA..memang DAIRI ku kini sarang LALAT ANGGARAN mungkin ya..hanya bisa tertawa aja bung…hahahahahaha
G ada jaminannya itu bapak dewan.
Bisnis nama i.