Pembangunan SUTT Ditolak

Dairinews-Sidikalang
Pembangunan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) di sekitaran jalan Pahlawan hingga Air Bersih Sidikalang Kabupaten dairi Sumatera Utara ditolak masyarakat. Hal itu disampaikan anggota DPRD, Markus Sinaga dari fraksi Gerindra pada sidang penyampaian nota jawaban Bupati atas pemandangan umum legislator di lantai 2 gedung dewan Jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Kamis (8/9/2016). Agenda digelar terkait pembahasan Perubahan APBD 2015.

“Ini ada surat masuk. Masyarakat menolak pembangunan SUTT” kata Markus. Dia pun mendesak agar substansi tersebut mendapat jawaban dari Wakil Bupati Irwansyah Pasi.

Namun, pimpinan sidang Sabam Sibarani tak memberi ruang untuk diskusi lantaran bukan pokok acara. Menyampaikan aspirasi itu hak konstitusi. Tetapi bukan sekarang saatnya. Kemarin kan disediakan kesempatan menyampaikan pemandangan umum. Harusnya dimanfaatkan. Hanya 3 anggota dewan mengutarakan pemandangan umum.

“Kalau saya buka sekali, besok-besok bakal dituntut. Kita punya aturan main” ucap Sabam meredam Markus Sinaga.

Kepada wartawan, Irwansyah Pasi menerangkan, berencana mengundang penduduk di sekitaran proyek SUTT. PLN juga dipanggil. Harus duduk bersama. Pejabat ini membenarkan, PLN juga belum mengurus ijin mendirikan bangunan (IMB). Walaupun sebagian ijinnya dari pusat, soal IMB merupakan kewenangan daerah. Pihaknya sudah menyurati dan berharap minggu depan dijawab.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Togar Pasaribu bersama anggota Nasib Udur Sihombing, Hadi Swarno Panjaitan dan Markus Sinaga melanjutkan diskusi bersama Kepala Kantor Lingkungan Hidup Posma Manurung. Menurut Manurung, PLN sudah melakukan sosialisasi tahun 2009. Dokumen analisa mengenai dampak lingkungan (ANDAL) sudah diterima pemerintah. Diakui, keberadaan SUTT dipastikan berpengaruh terhadap permukiman. Peralatan elektronik bisa rusak kalau kediaman berada tepat di bawah kabel. Di samping itu, penduduk merasa kurang nyaman, khawatir menara tumbang.

Markus Sinaga menyebut, harus disosilisasikan ulang. Kondisi warga tahun 2009 sudah berbeda jauh dengan situasi sekarang. Mungkin dulu, penduduk belum seberapa. Kini, relatif padat. Mungkin, tanah juga akan payah terjual kalau terletak di jalur itu. (D01)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.