Kematian Pasutri Korban Kebakaran Diusut

Dairinews-Sidikalang
Peristiwa kebakaran rumah mengakibatkan kematian pasangan suami istri Pangoloan Jaya Sitompul (35) sebelumnya berstatus pegawai di Kantor Inspektorat Pemerintah Kabupaten Dairi Sumatera Utara dan istrinya Kristina boru Saragih (30) masih dalam pengusutan. Keduanya tewas terpanggang di kediaman mereka di kompleks Kursus Latihan Kerja (KLK) Panji Porsea Desa Sitinjo Kecamatan Sitinjo, Rabu (29/6/2016) dini hari.

Kepala Kepolisian Resor Dairi Sumatera Utara, AKBP Kobul Syahrin Ritonga kepada wartawan, Rabu (14/9/2016) mengatakan, beberapa saksi sudah dimintai keterangan.

Cicilia (2,5) anak dari korban telah diajak bicara. Orang yang disebut-sebut mengeluarkan Cicilia dari rumah juga telah diperiksa.

Ritonga mengatakan, pihak keluarga korban mengajukan surat permohonan otopsi. Mereka curiga, ada ketidakwajaran menyebabkan meninggal dunia. Menindaklanjuti aspirasi, polisi membongkar jasad lalu membawa ke RSU Adam Malik, Medan, pekan kemarin. Ini supaya fair. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Pihaknya juga menggali setiap informasi yang patut dijadikan petunjuk. Warga sekitar rumah juga dipanggil.

“Masih diselidiki. Polisi menunggu hasil otopsi” kata Ritonga.

Ketua fraksi PDIP yang juga Ketua DPC PDIP Kabupaten Dairi, Resoalon Lumban Gaol mengatakan, ada perbedaan alur cerita, bagaimana anak korban bernama Cicilia (2,5) dan bayi berusia 4 bulan bisa diselamatkan dari rumah.

Penjelasan keluarga, pasutri diduga disiksa terlebih dahulu. Tangan ayah dan ibu diikat di dalam 1 kamar. Bayi selamat lantaran diangkat dari dalam rumah lalu diserahkan kepada seseorang. Kabar lain menyebut, bayi itu dicampakkan lewat jendela. Beberapa keterangannya patut dijadikan petunjuk jika memang ada potensi tindak pidana.

Masih keterangan keluarga, kata Resoalon, siang itu, Sitompul tugas ke Medan untuk mengikuti rapat. Dia mendapat telepon bahwa anaknya sakit. Karenanya, sang ayah pulang lebih awal bersama teman. Sesampai di rumah, Sitompul disambut si buah hati. Informasi lewat telepon itu tidak benar.

Selanjutnya, lewat pengamatan lapangan pasca musibah, ujar Resoalon, gembok di kunci dari bagian dalam rumah hingga menutup pintu. Biasanya, gembok dikunci ketika penghuni sedang pergi.

Resoalon mengatakan, Sitompul memang sosok sederhana tetapi tak bisa diajak kompromi untuk hal-hal negatif. Sebagai personel di Inspektorat, tugas dijalankan sesuai koridor. Resoalon mempercayakan pengusutan kepada polisi. (D01)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.