Kawasan Danau Toba Segera Dihijaukan

Dairinews-Sidikalang

Kawasan Danau Toba  segera dihijaukan. Hal tersebut merupakan program Presiden Joko Widodo menyusul obsesi menjadikan panorama dan kekayaan alam tersebut menjadi destinasi wisata. Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan juga menaruh atensi tinggi bagi pelestarian alam dimaksud.

 

Demikian disampaikan Direktur Pengendalian Daerah Aliran Sungai pada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup,  Muhammad Firman saat sosialisasi  rencana kegiatan kepada Wakil Bupati Kabupaten Dairi Sumatera Utara,  Irwansyah Pasi dan beberapa pimpinan SKPD serta pemuka warga di Sidikalang, Rabu (12/10/2016).

 

Sehubungan itu, sosialisas  ke 7 kabupaten di kawasan Danau Toba harus dirampungkan, Formanb menjelaskan,  agenda awal untuk membangun persepsi telah dilaksanakan di Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Samosir dan Toba Samosir. Setelah Dairi, agenda dilanjut ke Simalungun dan Karo.

 

Khusus Dairi, kata Firman, memiliki lahan kritis seluas 2240 hektar. Dari luasan itu, 220 hektar berada di Kecamatan Silahisabungan yang merupakan. Karenanya,  pada saat realisasi, jenis  tanaman akan disesuaikan dengan  keinginan masyarakat. Kalau penduduk minta aren dan lainnya, nah itu yang disalurkan Dengan demikian, perawatan lebih mudah lantaran merupakan milik masyarakat. Polanya, bottom up planning, kata Firman di ruang rapat Wakil Bupati.

 

Selain penghijauan, Forman mengatakan, berencana membangun embun. Infrastruktur tersebut merupakan solusi mengatasi  keteratasaan air pada saat musim kemarau. Diharap,  upaya itu membantu kontinuitas budidaya pertanian.

 

Irwansyah menyambut baik rencana dimaksud.  Diakui, kawasan hutan di daerah tangkapan air Danau Toba kian gundul. Itu tidak terlepas dari minimnya personel polisi kehutanan (polhut). Untuk luasan 192 ribu hutan, tenaga tersedia hanya 3 orang. Bagaimana mungkin mampu mengontrol? Dia mengusul, Kementerian Kehutanan dan Dinas Kehutanan Sumut  menambah petugas.

 

Raja Turpuk Jaleman Silalahi  mengatakan, penanaman memang perlu dilakukan.  Kawasan di sana mulai gundul. Eksesnya, debit air untuk sungai dan pertanian menciut. Diterangkan, Aek Siringo, Nabaor, Nasomaila dan Sibola Huta  kian hari mengecil.

 

Memang, kegiatan serupa sudah sering dilaksanakan. Hanya saja, hasilnya kurang terlihat.  Menurutnya, perlu kerja sama semua elemen sehingga pepohonan yang tumbuh dipelihara bersama. Khusus untuk pembangunan embung, dia berharap adanya ganti rugi. (D01)

 

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.