Dairi Tertinggal Jauh Dibanding Humbahas

Dairinews-Sidikalang

Geliat pembangunan di Kabupaten Dairi kerap dibandingkan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara.  Dairi sudah berusia 68 sedang Humbahas relatif belia di angka 13 tahun. Kepemimpinan Maddin Sihombing Bupati hasil pilkada langsung  sering dijadikan  parameter mengingat Maddin adalah mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi di era kepemimpinan Bupati DR Master Parulian Tumanggor.

 

“Nungnga dao tading Dairi on. Bereng hita ma tu Humbahas. Talu hita, hape nasida tardok poso dope di umur” kata Nainggolan seorang pasien di ruang vip RSU Sidikalang saat berbincang dengan  wartawan bersama seorang purna bhakti PNS yang juga mantan kepala sekolah, Senin (24/10/2016).

 

Awalnya, issu diskusi terkait keberadaan rumah sakit. Menurut Nainggolan, kualifikasi vip tidak sesuai realita. Pintu kamar saja tak punya engsel. Dan, pintu kamar mandi juga berantakan. Joroknya minta ampun. Lalat beterbangan ke kamar.  Hanya disapu dua kali sehari dan satu kali dipel.   Sudah dirawat beberapa hari, Nainggolan menyebut, tak pernah menengok direktur mengontrol ruangannya. Seolah, lembaga tersebut tak punya tuan. Dia pun menunjuk langit-langit ruangan yang  lapukan serta digantungi sarang laba-laba.

 

Sepengetahuannya, para pejabat kerap dirawat di RSU mewah di Medan. Tak usah dulu bicara Penang atau Singapura. Yang dekat sajalah dulu. Persoalannya, kenapa tidak ada niat berbenah untuk mengikuti kemajuan?

 

Itulah bedanya, kata mantan kepala sekolah itu. Dairi dan Humbahas sama-sama dipimpin putra daerah. Kepala dinas juga orang lokal.  Namun, orang Humbahas punya komitmen kuat untuk berubah.

 

“Jadi, tapabereng-bereng ma. Songon nidok ni natua-tua, artingki do sude. Iban na adong dope jengkol i asa songon na dibege jolma. Molo dung hallus, ra, dang diterge be”  kata mantan kepala sekolah.

 

Nainggolan pun kemudian mengkritisi tata letak bangunan di RSU Sidikalang. Menurutnya, tak ada desain yang mantap. Masya ruang vip menghadap kamar mandi ruang vip yang sedang dibangun? Kesannya, kumuh. Mirip kamar kost yang serampangan. Rancangan mengabaikan ventilasi udara dan cahaya.

 

Inspektur Pemerintah Kabupaten Dairi, Edward Hutabarat, Selasa (25/10/2016)   mengatakan, bangunan di lembaga pelayanan kesehatan itu memang kumuh. Di sana dibikin ruangan baru sementara masih bangunan terbengkalai.

 

“Sebenarnya, Mangumban  Silalahi sudah membikin master plan. Kalau diikuti, mantap kali bentuknya.Tetapi, terkadang enggan mengikuti sebuah kebaikan” kata Hutabarat. Dia mengatakan, tak tahu cara berpikir  SKPD. Semisal, ada bangunan dimana atapnya ditimpa atap bangunan lain.

 

Masih terkait RSU, Hubarat menurutkan, warga Desa Parbuluan VI Kecamatan Parbuluan mengeluhkan adanya pengenaan pembelian obat ke apotek kendati status terdaftar sebagai peserta BPJS. Saat dialog dengan Bupati, ada warga menyampaikan keberatan atas pembelanjaan obat ke apotek. (D01)

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.