Main Keroyok di Depan Gednas, 4 ‘Dikerangkeng’
Dairinews-Sidikalang
Sekelompok pria melakukan pengeroyokan terhadap 3 pemuda di Jalan Sisingamangaraja Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Senin (21/11/2016) sekira pukul 22.00 Wib. 2 orang dilaporkan luka parah hingga harus dirawat di rumah sakit. Korban adalah Bonar Pakpahan (18) beralamat di Jalan Sakti (anak dari tukang jahit pakaian wanita) dan Sandi Septian Manalu.
Sudirman Pakpahan ayah Bonar Jumat (25/11/2016) menerangkan , malam itu, putranya bersama Sandi dan Esron Sinuraya duduk di warung Muslim di seberang Gedung Nasional Djauli Manik. Di situ mereka minum kopi.
Tiba-tiba pengendara sepeda motor lewat. Tak lama kemudian, berhenti lalu menghampiri Esron. Sudirman memperoleh pengakuan, , sempat terjadi cekcok mulut. Lalu, pengendara sepada motor itu meninggal lokasi serata mengeluarkan kalimat ancaman, segera kembali dengan membawa kawan-kawan.
Benar saja, tak berapa lama, 3 sepeda motor meluncur berpenumpang 7 orang. Esron dihajar tanpa perlawanan. Menengok aksi brutal, Bonar dan Sandi ingin melerai. Namun, mereka malah ‘dibabbab’. Batu dihantamkan ke badan korban. Bahkan, leher Bonar jadi sasaran penikaman.
“Molo dang na diorai angka dongan huta na di si, atik naung boha do anakhon. Alani i, datung olo ahu mardame, dah. Naeng mate gelleng ni iba, oloan dope mardame? ” kata Sudirman. Molo anakhu, memang somal do tu Gednas lahi mersiajar band. Alai dang gabung dohot na jungkat i.
Sementara itu, Kapolres melalui Kasubbag Humas, Iptu Manusun Hutasoit menerangkan, telah menahan 4 tersangka 1 hari kemudian. Penahanan dilakukan Selasa (22/11/2016). Masing-masing atas nama JPP (15) beralamat di Bakal Sipoltong Kecamatan Siempat Nempu Hulu, SDS (19) penduduk Jalan Parongil Desa Huta Rakyat Kecamatan Sidikalang, BB (19) domisili jalan Batu Kapur dan JS (19) anak dari seorang pendeta tinggal di Perumnas Kalang Simbara. Mereka dititip di Rutan.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal, AKP Agus Butar-Butar menerangkan kronologis peristiwa. Dijelaskan, malam itu, Bonar dan teman duduk di warung. Sementara itu, JPP dan SDS lewat naik sepeda motor di jalan raya. Agak gaya ugal-ugalanlah. Sepeda motor dibikin standing. Eeee… madabu. Jatuh mereka.
Terus, Bonar dan teman pun tertawa. Mengkel halak i mamereng na masa i. Lantaran tersinggung dan sakit hati. JPP dan SDS mendatangi Esron. Sempat terjadi keributan kecil. JPP dan SDS meninggalkan lokasi seraya berucap, akan datang kembali dengan mambawa kawan-kawan.
Beberapa saat kemudian, 3 sepeda motor meluncur mendekat Bonar dan rekan. Mereka langsung dikeroyok. Korban tak mampu melawan. Polisi tiba begitu mendapat informasi. Sandi luka pada bagian tangan. Bukan patah… Sedang di Bonar dilarikan ke rumah sakit. Polisi belum dapat memastikan luka di leher Bonar akibat tusukan. Sebab korban tak menengok jenis benda tajam dimaksud. (D01)
Udah goblok, ketinggalan lagi, masih juga miris kehidupannya….. anak punk sidikalang, macam sampah. bersihkan sampah preman yg bisanya cuman kroyokan, main sendirian penakut. bacottt