Dandim Motivasi Tanam Padi Serentak di Juma Ramba
Dairinews.com-Juma Ramba
Komandan Kodim 02016 Dairi Sumatera Utara, Letkol Inf Jatmiko Arianto memotivasi pelaksanaan musim tanam padi sawah serentak di Juma Ramba Desa Pegagan Julu VI Kecamatan Sumbul, Kamis (23/02/2017). Agenda diikuti 100 peserta.
Jatmiko bersama Asisten Pembangunan Naek L Tobing, Kepala Dinas Pertanian Herlina Tobing, Kapolsek AKP F Tarigan, Koordinator Petugas Penyuluh Lapang (PPL) Ojak Silalahi dan PPL Roslina Mangunsong membaur bersama warga menanam bibit padi di petakan sawah. Kaki dan tangan mereka berlumpur menyelesaikan petakan. Pejabat dan rakyat pun ‘marsiadap ari’ serta menunjukkan harmoni.
Kepala Desa, Ridwan Bakkara mengapresiasi sentuhan Dandim dan rombongan hadir di tengah penduduk. Dia berharap, program kebersamaan digalakkan di hari mendatang. Ini adalah wujud TNI, pemerintah daerah dan rakyat bersatu.
Sementara itu, Herlina Tobing mengatakan, taman serentak mempunya banyak makna. Diantaranya meminimalisasi serangan hama penyakit. Melalui pola serentak, siklus regenerasi hama penyakit bisa diputus. Sebaliknya, kalau tanpa aturan, organisme pengganggu cepat berkembang biak menyusul ketersediaan bahan makanan setiap saat.
Herlina berharap, petani mau mendengar saran PPL. Bayar jugalah iuran P3A. Dalam kegiatan itu, dijelaskan, varietas yang ditanam adalah inpari 28 khusus dataran tinggi. Di berbagai daerah, komoditas ini sudah diuji coba dan berhasil.
Herlina menyebut, rakyat sepatutnya bangga jadi petani. Pembudidaya memiliki andil dalam eksistensi negara melalui konstribusi ketersediaan pangan. Di sisi lain, banyak petinggi di pemerintahan dan perusahaan ternama serta wiraswasta berasal dari keluarga petani. Sepengetahuannya, putra Sumbul jamak sukses di perantauan hingga mancanegara.
Jatmiko menerangkan, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) telah menjalin kerja sama dengan Menteri Pertanian. Hal itu ditujukan guna penguatan ketahanan pangan. TNI berkomitmen memberi sumbang sih bagi kemajuan pertanian Indonesia. Dia berharap, musim tanam serentak bisa dilaksanakan minimal lingkup kecamatan.
Diutarakan, sebagian anggota TNI juga berasal dari keluarga petani. Karenanya, turun ke sawah bukan hal langka bagi mereka. Ini mengingatkan prajurit pada kenangan masa lalu yang hormat dan akrab dengan orang tua dan lingkungan.
Beberapa tahun lalu, gotong-royong merupakan cara penyelesaian tahapan tani. Mulai dari bertanam, penyiangan hingga panen, semua dikerjakan lewat gotong royong. Beban berat pun terasa ringan. Dia berharap, model kebersamaan kembali diterapkan. Ini juga jitu bagi keutuhan NKRI.
Dandim menandaskan, siap membangun komunikasi dengan masyarakat. Ayo kita diskusi. Musyawarah dipastikan mampu menemukan solusi. (D01)