Pesta Bona Taon Dairi Rasa Indonesia
Dairinews.com-Jakarta
Ratusan warga Jakarta asal Kabupaten Dairi merayakan Pesta Bona Taon di Auditorium LIPI Jalan Gatot Subroto jakarta, Minggu (30/04/2017). Agenda berlangsung meriah. Para perantau ‘marsombuh sihol (meleps rindu-red). Agenda tersebut pun disajikan rasa Indonesia beraroma desa. Berbeda-beda tetapi tetap satu.
Aneka ragam etnis tampak jadi sebuah kekayaan, layaknya Indonesia. Bahasa Toba, Pakpak, Karo, Simalungun terdengar di sana dengan dialek desa. Acara diawali kebaktian rohani menghadirkan pengkotbah Pendeta DR Bonar Napitupulu, mantan Ephorus HKBP.
Napitupulu menyebut, pembentukan perkumpulan sangat penting. Namun diingatkan, jangan menjadi ekslusif. Tetapkah dalam naungan dan wawasan Indonesia. Sebagaimana halnya ikrar Sumpah Pemuda tahun 1928, Bahasa Indonesia dipakai sebagai pemersatu. Dia berharap, motto ‘Sehati sepikir’ dapat diwujudkan. Perbedaan pendapat adalah hal wajar asalkan pada tujuan yang sama.
Sejumah tokoh nasional dan intelektual hadir di sana. Diantaranya pengacara kondang Juniver Girsang, pengusaha Togam Gultom, TOM Sianturi, DR Edward Lumbantoruan, Johannes Lijanto (Engsun), Jansen Sinamo dan Bactiar Ujung. Mereka membaur bersama pemuda diantaranya alumni 89 Rianto Tambunan, Mondang Lumban Toruan, Shinta Manurung dan Dina Dame Simanjuntak. Mantan Kepala bappeda Dairi Mardongan Sigalingging juga turut ambil bagian. Tak ada jarak diantara hadirin. DR Palti Sitorus, Sukardi Silalahi, Sahat Sitorus Robert Njo Silalahi berhalangan datang.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang didaulat memberi sambutan. Putra dilahirkan dari bunda boru Hutajulu asal Bandar Selamat Sidikalang ini mengapresiasi harmoni warga.

“Kalau saya tidak dilahirkan dari inong boru Hutajulu dari Bandar Selamat, mungkin saya belum tentu seperti ini. Selamat buat Dairi” kata Saut. Dia mengingatkan, dalam kehidupan perlu balancing. Bekerja dan membagi waktu buat sesama dan memuji Tuhan. Kayak orang Batak, kalau suami terlambat pulang, istri langsung telepon dan berkata, dimana kau?
Anggota DPR RI, DR Junimart Girsang mengajak para perantau berkontribusi memajukan daerah. Dairi yang dulu populer kini menghadapi tantangan dalam hal mentalitas. Judi dan narkoba sudah merasuk ke berbagai kalangan. Anak SMA sudah konsumsi narkoba. Praktik judi merajalela yang berujung menyengsaraan rakyat.
“Makanya, jangan heran kalau ada anak sekolah kurang hormat kepada orang tua termasuk perantau. Begitukah adanya. Kalau sudah kena narkoba, mana ingat lagi sopan santun. Dairi suda berubah jadi sasaran peredaran narkoba “ tandas Junimart. Bukan hanya plajar dan masyarakat. Oknum aparat juga telah terkontaminasi. Dalam beberapa kasus, personel terseret kasus hukum ini.
Bersamaan itu, dia menekankan, agar Kapolda Sumut jangan menjadikan Dairi dan Pakpak Bharat sebagai tempat pembuangan anggota bermasalah. Junimart menegaskan, akan menentang model itu. Justru, Dairi adalah daetah meniti karir.
Pertemuan ‘las ni roha’ juga dimanfaatkan buat pengenalan 2 bakal calon Bupati peserta pilkada 2018 yakni Antoni Siahaan Kepala Dinas Perhubungan Sumut yang juga mantan Pj Walikota Siantar dan Eddy Kelleng Ate Berutu seorang pengusaha.
Togam Gultom menerangkan, Pesta Bona Taon ini adalah perayaan kedua setelah pembentukan Yayasan Dairi Saroha (Yadas) tahun 2015. Pengusaha ini menyebut, dia dan sejumlah teman terpanggil mewujudkan kebersamaan serta berpartisipasi memajukan kampung halaman. Lewat Yadas, beasiswa telah disalurkan tahun 2016 kepada siswa SMA/SMK. Selain itu, komputer dan perlengkapan internet diserahkan. Tahun ini, Rp20 juta beasiswa disediakan bagi pelajar berprestasi.
Lantunan tembang dibawakan Tio Panta Pinem dan Binanga Sinaga membuat hadirin ingin lebih lama bergabung. Cikale pompong, kacang koro dan nuansa asmara Don’t change my love terdengar menggema. Sementara koor rohani Nang Gumalussang disuarakan bersama. Kala tembang ‘’Anak Medan’ dilantunkan, para pemuda menyasar Junimat, Juniver dan Engsun untuk memberi saweran. Sabas bah… (D01)