Richard Lingga Pengen Diusung PDIP
Dairinews.com-Sidikalang
Bakal calon Wakil Bupati Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Richard Eddy M Lingga mengambil formulirpendaftaran di sekretariat DPC PDIP di jalan Ahmad Yani Sidikalang, Senin (15/05/2017). Mantan anggota DPRD Sumut yang kini aktif di wiraswasta menandaskan, serius ingin merebut kursi wakil kepala daerah pada pilkada 2018.
Diakui, dirinya memang kader Golkar dengan posisi Wakil Sekretaris DPD Golkar Sumut. Dia menaruh harapan pada koalisi PDIP untuk kontestasi mendatang. Pasalnya, sementara, Golkar Dairi sudah menutup diri pada putra terbaik. Tanpa membuka penjaringan, bakal calon ditetapkan. Menurutnya, para fungsionaris di tingkat lebih tighgi perlu melihat, siapa sesungguhnya yang melanggar etika. Apakah dirinya dirinya dipersalahkan lantaran mendaftar ke PDIP? Persoalannya jelas, Golkar tak memberi ruang.
Andai dibuka registrasi, Richard menandaskan, pasti mendaftar. Dia mengapresiasi langkah PDIP sebagai partai besar dan modern atas penerapan mekanisme. Sebaliknya, penutupan kesempatan kepada bakal calon merupakan indikasi ketakutan bersaing.
“Aneh, belum ada keputusan DPP sudah bikin deklarasi. Padahal, parpol bukan otonom dan bukan milik oknum. Secara etika, terbit dulu keputusan DPP baru tunjukkan keluarkan pernyataan siapa sesungguhnya jagoan” tandas Richard. Sepengetahuannya, DPP sudah mengeluarkan perintah, Golkar Dairi harus buka pendaftaran.
Ditanya sejauh mana perbuatan konkret kepada masyarakat, dia menjawab, biarkanlah rakyat menilai. Kala duduk sebagai legislator dirinya berjuang mengalokasikan dana bedah rumah ibadah dan bantuan pertanian. Bantuan Daerah Bawahan (BDB) lumayan besar dikucurkan.
Formulir diserahkan Ketua DPC PDIP Resoalon Lumban gaol didampingi sekretaris Edward Munthe dan tim penjaringan Bistok Manik, Passiona Sihombing dan Amister Lumban Gaol. Resoalon menyebut, Ricard adalah barang baru stok lama. Kalau dilakukan survei, elektabilitas diyakini tinggi. Investasi ekonomi serta sentuhan sosial jamak dirasakan masyarakat.
Resoalon mengatakan, bisa saja Golkar dan PDIP koalisi mengusung satu kandidat. Di beberapa daerah, terbukti bergabung. (D01)