Pendaftaran Pisser Simamora Diiringi Uning-Uningan Batak

Dairinews.com-Sidikalang

Pisser Agustinus Simamora bakal calon Wakil Bupati Kabupaten Dairi Sumatera Utara  periode 2019-2024 menyerahkan berkas pendaftaran kepada tim penjaringan calon bupati/wakil bupati di DPC Partai Hanura dan Nasional Demokrat (Nasdem) di jalan Pahlawan Sidikalang, Jumat (14/07/2017).

Pengusaha sembako Toko Simto di jalan Trikora ini tampil mengedepankan jati diri. Kehadirannya diiringi  musik trasidional Batak  berupa uning-uningan. Mantan anggota DPRD ini juga mengenakan pakaian adat berupa ulos dan ‘tali’tali’ di kepala. Hula-hula marga Sianipar, tulang marga Silaban dan dongan tubu Simamora turut dalam rombongan.

Suara muski menggema di  lintasan perjalanan menyusul volume relatif keras sebagai sinyal meyakinkan warga bahwa Pisser serius mengikuti pilkada tahun 2018. Hampir seratus  pendukung turut dalam rombongan ini. Begitu tiba di sekretariat, Pisser bersama istri Rotua Sianipar dan orang tua  Marulam Simora serta bunda Rasmi Sinaga mengawali agenda formal dengan gondang mula-mula, gondang somba serta mangaliat lalu masuk ke ruangan.

Di DPC Partai Hanura, berkas diterima ketua tim penjaringan Daulat Sirait didampingi pengurus  Rillos Bako, Enget Sagala dan lainnya. Selanjutnya, di  DPD Nasdem,  kedatangan disambut Ketua Nasib Marudur Sihombing didampingi ketua tim penjaringan Alexander Berampu dan belasan fungsionaris.

Nasib mengaku merinding melihat model pendaftaran yang terkesan istimewa. Marsisir imbulu, bah. Dia mengapresiasi Pisser lantaran jumlah simpatisan jauh lebih banyak dibanding kala mengambil formulir. Hal senada disampaikan Alexander Berampu.  Sajian tortor  penting untuk memperlihatkan budaya.

“Sama seperti saya, bangga jadi putra Pakpak” kata Alexander merespons pertemuan dengan nuansa adat.  Sehubungan itu, Pisser didorong mengintensifkan sosialisasi. Dalam waktu dekat, survei dilakukan guna mengetahui elektabilitas.

Pisser mengatakan, pengenaan ulos dan tortor ditujukan menunjukkan jati diri.

“Inilah saya. Saya ingin menjadi diri sendiri. Budaya adalah kekayaan NKRI” kata mantan anggota DPRD ini. Kepada wartawan diterangkan, sebenarnya, masyarakat tidak menuntut  muluk-muluk kepada pemerintah. Diantaranya pendidikan berkualitas, jalan mulus sampai ke desa, air bersih tersedia ke permukiman dan  penyaluran raskin tepat sasaran.  Tidak payah merealisasi.  Semua tergantung kemauan.

Ditambahkan, penempatan pejabat sesuai kompetensi amat penting bagi lahirnya pemerintahan yang kuat. Aparatur harus nyaman bekerja. Jangan sampai pegawai bolak-balik dimutasi.  Harmoni Bupati dan Wakil Bupati selaku pengambil kebijakan mesti dipelihara. Jangan seperti yang terjadi saat ini. (D01)

 

 

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.